TUJUAN PENDIDIKAN HAM DI SD



Materi HAM yang diajarkan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak SD sehingga mudah dipahami oleh anak. Secara fisik, anak usia SD masih memasuki tahap perkembangan yang sangat pesat. Berbagai otot dan tulang mengalami penguatan sehingga anak cenderung aktif dalam melakukan kegiatan fisik seperti bergerak, berlari, dan tidak pernah diam di tempat. Menurut Kolhberg, moralitas manusia tumbuh melalui tiga tingkatan yaitu pra konvensional, konvensional, pasca konvensional. Anak usia SD cenderung berada pada tahap perkembangan moral konvensional, artinya anak-anak SD akan melakukan suatu perbuatan yang baik sesuai dengan konformitas hubungan interpersonal yang akrab dan intensif. Di samping itu, anak SD akan berbuat baik manakala sesuai dengan hukum dan aturan yang sudah ada dan bukan kesadaran etik universal (Satibi, 2006) Secara kognitif, pemikiran anak SD sedang mengalami pertumbuhan sangat cepat. 


Menurut Jean Piaget perkembangan kognitif anak SD dalam fase operasional konkrit (6-12 tahun), anak memiliki pengetahuan melalui operasi benda-benda konkrit. Pembelajaran dengan menggunakan referensi benda konkrit sangat membantu anak memahami simbol-simbol abstrak. Untuk itu diperlukan kemampuan guru dalam menterjemahkan materi HAM yang abtrak menjadi materi yang konkrit dan mudah dipahami. Demikian pula, perkembangan sosial anak SD berada pada tahap kesadaran kolektif yang ditentukan oleh faktor-faktor dalam diri anak dan di luar diri anak. Faktor dari dalam diri anak berupa kondisi internal anak baik fisik, kognitif, sosial emosi, moral, dan spiritual anak. Faktor di luar diri manusia adalah lingkungan anak baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Materi Pembelajaran HAM di SD
Sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Materi pembelajaran sebaiknya dalam bentuk yang mudah dipahami oleh anak, kalimatnya sederhana, lugas, dan jelas. Kalau perlu materi disertai gambar dan ilustrasi menarik dan menyenangkan. Unsur problematik dalam materi HAM juga akan membuat sajian materi tidak monoton dan menjemukan, tetapi menantang penalaran kritis anak. Supaya memiliki kebermaknaan pada anak, materi HAM diangkat dari realitas kehidupan anak sehari-hari. Dengan demikian materi yang dikembangkan disesuaikan dengan pekermbangan dan kebutuhan anak. Materi HAM dikembangkan dari kurikulum.

Missal:
Dijabarkan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar SD, Standar kompetensi kelas II SD semester 2 berbunyi:
Menampilkan sikap demokratis.
Kompetensi dasar yang akan dicapai adalah mengenal kegiatan bermusyawarah.
Materi pokok yang dikembangkan adalah: 
a.       kebebasan berpendapat dengan alas an yang masuk akal, 
b.      menghargai pendapat yang berbeda,
c.       kesempatan yang sama dalam mengemukakan pendapat,
d.      persoalan yang dibicarakan dalam musyawarah adalah masalah bersama,
e.       keuntungan semua pihak.

Implementasi materi HAM diberikan di SD dapat berdiri sendiri (separated) dan terpisah dari matapelajaran lain tingkat perkembangan kognitif anak SD berada pada fase operasional konkrit. Oleh karena itu, penggunaan media dan sumber pembelajaran sangat penting dan mutlak dilakukan, baik media yang dirancang khusus sesuai kebutuhan maupun memanfaatkan benda atau peristiwa yang ada disekitar anak, seperti; antrian I kantor pos, perilaku pedagang di pasar, dan lain sebagainya.


Baca Juga:

HAM sebagai personal
Pembagian bidang jenis dan macam HAM
Pengertian HAM dan KAM
Sumber dan Nilai HAM
Asas - asas HAM
Contoh HAM dan KAM
Tujuan Pendidikan HAM di SD

0 Response to "TUJUAN PENDIDIKAN HAM DI SD"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close