Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 7 Kelas 5
Materi Pembelajaran SBDP Tema 7 Kelas 5
Lagu wajib nasional adalah lagu perjuangan dan nasionalisme yang wajib dipelajari Oleh siswa. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menanamkan rasa cinta tanah air, menghargai jasa pahlawan, dan mengobarkan semangat perjuangan.
Berikut ciri-ciri lagu wajib.
1. Lirik lagu wajib bertujuan untuk menanamkan sikap cinta tanah air, kepahlawanan, nasionalisme, serta rela berkorban demi bangsa dan negara.
2. Lagu wajib biasanya menggunakan irama yang penuh semangat atau berbentuk himne.
3. Lagu-lagu wajib diajarkan, dipelajari, serta dihayati sesuai dengan maksud dan tujuan yang terkandung di dalamnya.
Berikut contoh lagu wajib nasional.
1. Indonesia Raya = W.R. Soepratman
2. Garuda Pancasila = Sudharnoto
3 Padamu Negeri (Bagimu Negeri) =Kusbini
4 Mengheningkan Cipta = T. Prawit
5 Syukur = H. Mutahar
6 Gugur Bunga = Ismail Marzuki
7. Rayuan Pulau Kelapa = Ismail Marzuki .
8 Bangun Pemudi Pemuda = A. Simanjuntak
9 Berkibarlah Benderaku = ibu Sud
Menyanyikan Lagu dengan Memperhatikan Nada dan Tempo Lagu
Tahukah kalian? Menyanyi adalah melantunkan suara dengan nada-nada yang beraturan. Menyanyi dapat diiringi dengan alat musik, baik menyanyi sendirian maupun menyanyi dalam kelompok. Dalam menyanyi, kita harus memperhatikan tempo dan nada lagu agar nyanyian lebih enak didengar. Tempo lagu adalah cepat atau lambatnya sebuah lagu. Nada adalah tinggi rendahnya bunyi dalam musik atau lagu. Ukuran untuk menentukan tempo adalah beat. Beat menunjukkan banyaknya ketukan dalam satu menit.
Pola Lantai Tari Kreasi
Negara Indonesia dibangun atas keragaman, salah satunya keragaman budaya. Kebudayaan memiliki beberapa unsur, seperti religi/kepercayaan, mata pencaharian, teknologi dan peralatan, sistem kemasyarakatan, kesenian, pengetahuan, dan bahasa. Kali ini, kita akan mempelajari tentang kesenian. Salah satu kesenian yang ada, di Indonesia adalah seni tari.
Pada pembelajaran sebelumnya, kita sudah belajar tentang tari kreasi dan pola lantai tari. Sekarang, kita akan belajar menarikan sebuah tari kreasi baru dari Jawa Tengah, yaitu tari Wira Pertiwi. Tari ini menggambarkan sosok kepahlawanan seorang prajurit Jawa. Prajurit tersebut adalah wanita yang memiliki keahlian memanah. Wujud semangat para srikandi Indonesia ini diaransemen oleh Bagong Kusudiardjo. Dalam tari Wira Pertiwi terdapat ragam gerak, seperti trisik, trisik maju-mundur, nanjak, dan trisik jinjit.
Perhatikan pola lantai tari Wira Pertiwi berikut!
1. Tangan kanan memegang gendewo (busur) Tangan : kiri lurus kesamping badan dengan posisi tangan nyekiting. Posisi kaki trisik dan tegak.
2. Lakukan gerakantrisik maju ke atah sudut kanan, lalu mundur ke posisi semula.
3. Proses nanjak, kaki kiri sedikit diangkat. Kemudian lakukan gerakan seperti gambar gerakan 1b.
4. Bentuklah pola melingkar dengan posisi badan tegak. Kedua tangan sambil memegang gendewo diluruskan ke depan
5. Kemudian, lakukan gerakan tolakan dengan kaki kanan melangkah ke depan dan kaki kiri tetap tetapi jinjit.Tangan kanan yang memegang gendewo di arahkan ke depan, sedangkan tangan kiri nyekiting. :
Menarikan Sebuah Tarian Sesuai Lirik Lagu
Para pejuang kemerdekaan dengan gagah berani dan pantang menyerah mengusir penjajah dari Indonesia. Mereka terus melakukan berbagai perlawanan terhadap penjajah. Semangat perjuangan para pejuang banyak dituangkan dalam lagu. Salah satu lagu yang menggambarkan rasa semangat gagah berani dan pantang mundur para pejuang adalah lagu Maju Tak Gentar.
Tahukah kalian? Menyanyi adalah melantunkan suara dengan nada-nada yang beraturan. Menyanyi dapat diiringi dengan alat musik, baik menyanyi sendirian maupun menyanyi dalam kelompok. Dalam menyanyi, kita harus memperhatikan tempo dan nada lagu agar nyanyian lebih enak didengar. Tempo lagu adalah cepat atau lambatnya sebuah lagu. Nada adalah tinggi rendahnya bunyi dalam musik atau lagu. Ukuran untuk menentukan tempo adalah beat. Beat menunjukkan banyaknya ketukan dalam satu menit.
Pola Lantai Tari Kreasi
Negara Indonesia dibangun atas keragaman, salah satunya keragaman budaya. Kebudayaan memiliki beberapa unsur, seperti religi/kepercayaan, mata pencaharian, teknologi dan peralatan, sistem kemasyarakatan, kesenian, pengetahuan, dan bahasa. Kali ini, kita akan mempelajari tentang kesenian. Salah satu kesenian yang ada, di Indonesia adalah seni tari.
Pada pembelajaran sebelumnya, kita sudah belajar tentang tari kreasi dan pola lantai tari. Sekarang, kita akan belajar menarikan sebuah tari kreasi baru dari Jawa Tengah, yaitu tari Wira Pertiwi. Tari ini menggambarkan sosok kepahlawanan seorang prajurit Jawa. Prajurit tersebut adalah wanita yang memiliki keahlian memanah. Wujud semangat para srikandi Indonesia ini diaransemen oleh Bagong Kusudiardjo. Dalam tari Wira Pertiwi terdapat ragam gerak, seperti trisik, trisik maju-mundur, nanjak, dan trisik jinjit.
Perhatikan pola lantai tari Wira Pertiwi berikut!
1. Tangan kanan memegang gendewo (busur) Tangan : kiri lurus kesamping badan dengan posisi tangan nyekiting. Posisi kaki trisik dan tegak.
2. Lakukan gerakantrisik maju ke atah sudut kanan, lalu mundur ke posisi semula.
3. Proses nanjak, kaki kiri sedikit diangkat. Kemudian lakukan gerakan seperti gambar gerakan 1b.
4. Bentuklah pola melingkar dengan posisi badan tegak. Kedua tangan sambil memegang gendewo diluruskan ke depan
5. Kemudian, lakukan gerakan tolakan dengan kaki kanan melangkah ke depan dan kaki kiri tetap tetapi jinjit.Tangan kanan yang memegang gendewo di arahkan ke depan, sedangkan tangan kiri nyekiting. :
Para pejuang kemerdekaan dengan gagah berani dan pantang menyerah mengusir penjajah dari Indonesia. Mereka terus melakukan berbagai perlawanan terhadap penjajah. Semangat perjuangan para pejuang banyak dituangkan dalam lagu. Salah satu lagu yang menggambarkan rasa semangat gagah berani dan pantang mundur para pejuang adalah lagu Maju Tak Gentar.
Ragam Seni Rupa Daerah
Indonesia memiliki banyak keragaman budaya. Salah satunya adalah budaya seni rupa. Seni rupa merupakan sebuah ekspresi seni yang diwujudkan dalam karya yang bisa ditangkap mata dan diraba. Karya seni rupa banyak ditemukan di daerah-daerah yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Seni rupa yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia dinamakan seni rupa daerah. Seni rupa daerah dapat disebut juga seni rupa tradisional, karena dikerjakan secara turun-temurun di suatu daerah. Seni rupa daerah dapat berupa seni kriya, seni lukis, dan seni patung. Seni kriya meliputi seni tekstil (batik, tenun dan songket), seni anyam, seni ukir, dan seni keramik. Hasil karya seni tekstil dan seni lukis berbentu dua dimensi, yaitu memiliki ukuran panjang dan lebar. Hasil karya seni anyam, seni keramik, dan seni patung, berbentuk tiga dimensi, yaitu memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi atau memiliki volume.
Berikut bentuk-bentuk seni rupa daerah. .
1. Seni Lukis Daerah
Seni lukis adalah seni menggambar objek-objek berupa pemandangan alam, tumbuha hewan, manusia, atau benda di alam, untuk menimbulkan perasaan keindahan. Seni lukis daerah mengandung nilai-nilai budaya yang berkembang di suatu daerah. Salah satu seni lukis daerah yang terkenal adalah seni lukis Kamasan dari Bali. Kamasan adalah sebuah desa di Kabupaten Klungkung, yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pelukis. Seni lukis Kamasan merupakan seni lukis klasik yang biasanya bertema kisah pewayangan kehidupan bangsawan dan dongeng hewan. Pelukis Kamasan menggunakan warna alam yang dicampur dengan perekat yang menempel pada kanvas. Kanvas yang digunakan berupa kain kasar yang dicelup dengan bubur beras, lalu dijemur di bawah matahari. Setelah dijemur, kain digosok agar permukaannya halus dan siap untuk digambar sketsa. Selain seni lukis daerah dari Kamasan, ada pula seni lukis kaca Cirebon yang menggunakan bahan dan teknik yang berbeda. Seni lukis kaca Cirebon dibuat dengan cara terbalik menggunakan media kaca. Sketsa dibuat pada kertas yang kemudian ditempel pada kaca, lalu dilukis bagian sebaliknya dengan menggunakan kuas. Salah satu tema khas lukisan kaca Cirebon adalah wayang dan batik Cirebon dengan motif mega mendung yang terkenal.
2. Seni Patung Daerah
Seni patung adalah seni membuat bentuk manusia atau hewan, menggunakan bahan lunak atau keras. Patung dari bahan lunak dibuat dengan teknik membentuk, sedangkan patung dari bahan keras dibuat dengan teknik meraut atau memahat. Salah satu contoh patung tradisional adalah patung Asmat yang dibuat oleh suku Asmat di Pulau Papua. Masyarakat Asmat biasanya menggunakan kayu bakau untuk membuat patung. Patung Asmat dianggap sebagai perwujudan atau simbol dari arwah nenek moyang. Oleh karenanya, tema pahatan pada umumnya tentang penghargaan kepada nenek moyang mereka. Walaupun hanya menggunakan peralatan sederhana seperti kapak batu, pisau dari tulang, dan paku yang dipipihkan, patung yang dihasilkan bernilai estetika dan religius yang sangat tinggi.
3. Seni Kriya
Seni kriya merupakan seni kerajinan yang dibuat menggunakan keterampilan tangan, tetapi tetap memperhatikan nilai kegunaan dan keindahannya. Berbagai jenis seni kriya dapat dijumpai sehari-hari, seperti seni tekstil (batik, songket, dan tenun), seni anyam, dan seni ukir.
Karya seni kriya seperti batik, songket, dan tenun telah menjadi bagian dari kehidupan seharihari masyarakat. Karya seni tekstil biasanya dipakai pada acara-acara adat, seperti acara kelahiran, pernikahan, hingga kematian. Seni tekstil selalu menjadi bagian penting suatu daerah.
Senia nyaman merupakan seni menjalin bahan berbentuk bilah atau batang, dengan menggunakan pola tertentu sehingga berbentuk sebuah benda yang kaku. Seni anyam dibuat menggunakan bahan alam. Contohnya yaitu, bilah bambu, rotan, lidi, akar-akaran, pelepah pisang, dan daun pandan. Seni anyam diterapkan untuk membuat tikar, keranjang, bakul, kursi, dan alat rumah tangga lainnya. Seni ukir juga telah lama menjadi bagian kehidupan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Indonesia memiliki banyak keragaman budaya. Salah satunya adalah budaya seni rupa. Seni rupa merupakan sebuah ekspresi seni yang diwujudkan dalam karya yang bisa ditangkap mata dan diraba. Karya seni rupa banyak ditemukan di daerah-daerah yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Seni rupa yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia dinamakan seni rupa daerah. Seni rupa daerah dapat disebut juga seni rupa tradisional, karena dikerjakan secara turun-temurun di suatu daerah. Seni rupa daerah dapat berupa seni kriya, seni lukis, dan seni patung. Seni kriya meliputi seni tekstil (batik, tenun dan songket), seni anyam, seni ukir, dan seni keramik. Hasil karya seni tekstil dan seni lukis berbentu dua dimensi, yaitu memiliki ukuran panjang dan lebar. Hasil karya seni anyam, seni keramik, dan seni patung, berbentuk tiga dimensi, yaitu memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi atau memiliki volume.
Berikut bentuk-bentuk seni rupa daerah. .
1. Seni Lukis Daerah
Seni lukis adalah seni menggambar objek-objek berupa pemandangan alam, tumbuha hewan, manusia, atau benda di alam, untuk menimbulkan perasaan keindahan. Seni lukis daerah mengandung nilai-nilai budaya yang berkembang di suatu daerah. Salah satu seni lukis daerah yang terkenal adalah seni lukis Kamasan dari Bali. Kamasan adalah sebuah desa di Kabupaten Klungkung, yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pelukis. Seni lukis Kamasan merupakan seni lukis klasik yang biasanya bertema kisah pewayangan kehidupan bangsawan dan dongeng hewan. Pelukis Kamasan menggunakan warna alam yang dicampur dengan perekat yang menempel pada kanvas. Kanvas yang digunakan berupa kain kasar yang dicelup dengan bubur beras, lalu dijemur di bawah matahari. Setelah dijemur, kain digosok agar permukaannya halus dan siap untuk digambar sketsa. Selain seni lukis daerah dari Kamasan, ada pula seni lukis kaca Cirebon yang menggunakan bahan dan teknik yang berbeda. Seni lukis kaca Cirebon dibuat dengan cara terbalik menggunakan media kaca. Sketsa dibuat pada kertas yang kemudian ditempel pada kaca, lalu dilukis bagian sebaliknya dengan menggunakan kuas. Salah satu tema khas lukisan kaca Cirebon adalah wayang dan batik Cirebon dengan motif mega mendung yang terkenal.
2. Seni Patung Daerah
Seni patung adalah seni membuat bentuk manusia atau hewan, menggunakan bahan lunak atau keras. Patung dari bahan lunak dibuat dengan teknik membentuk, sedangkan patung dari bahan keras dibuat dengan teknik meraut atau memahat. Salah satu contoh patung tradisional adalah patung Asmat yang dibuat oleh suku Asmat di Pulau Papua. Masyarakat Asmat biasanya menggunakan kayu bakau untuk membuat patung. Patung Asmat dianggap sebagai perwujudan atau simbol dari arwah nenek moyang. Oleh karenanya, tema pahatan pada umumnya tentang penghargaan kepada nenek moyang mereka. Walaupun hanya menggunakan peralatan sederhana seperti kapak batu, pisau dari tulang, dan paku yang dipipihkan, patung yang dihasilkan bernilai estetika dan religius yang sangat tinggi.
3. Seni Kriya
Seni kriya merupakan seni kerajinan yang dibuat menggunakan keterampilan tangan, tetapi tetap memperhatikan nilai kegunaan dan keindahannya. Berbagai jenis seni kriya dapat dijumpai sehari-hari, seperti seni tekstil (batik, songket, dan tenun), seni anyam, dan seni ukir.
Karya seni kriya seperti batik, songket, dan tenun telah menjadi bagian dari kehidupan seharihari masyarakat. Karya seni tekstil biasanya dipakai pada acara-acara adat, seperti acara kelahiran, pernikahan, hingga kematian. Seni tekstil selalu menjadi bagian penting suatu daerah.
Senia nyaman merupakan seni menjalin bahan berbentuk bilah atau batang, dengan menggunakan pola tertentu sehingga berbentuk sebuah benda yang kaku. Seni anyam dibuat menggunakan bahan alam. Contohnya yaitu, bilah bambu, rotan, lidi, akar-akaran, pelepah pisang, dan daun pandan. Seni anyam diterapkan untuk membuat tikar, keranjang, bakul, kursi, dan alat rumah tangga lainnya. Seni ukir juga telah lama menjadi bagian kehidupan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Seni ukir adalah kegiatan mengolah permukaan sebuah objek dengan membuat perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut, sehingga didapat produk karya seni yang memiliki permukaan tidak rata.
Seni ukir daerah yang terkenal adalah seni ukir Bali dan Jepara. Seni ukir Bali berhubungan dengan agama Hindu yang menggunakan motif-motif tumbuhan, manusia, dan hewan. Ukiran Jepara (Jawa) berhubungan dengan agama Islam dan banyak menggunakan motif tumbuhan.
Seni ukir daerah yang terkenal adalah seni ukir Bali dan Jepara. Seni ukir Bali berhubungan dengan agama Hindu yang menggunakan motif-motif tumbuhan, manusia, dan hewan. Ukiran Jepara (Jawa) berhubungan dengan agama Islam dan banyak menggunakan motif tumbuhan.
Kumpulan Link Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Kelas 5
Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 6 Kelas 5 (Klik whynoto.blogspot.com)
Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 7 Kelas 5 (Klik whynoto.blogspot.com)
Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 8 Kelas 5 (Klik whynoto.blogspot.com)
Keyword:
rangkuman materi sbdp kelas 5 kurikulum 2013 rangkuman materi sbdp kelas 5 tema 7 materi kelas 5 tema 7 materi kelas 5 tema 7 subtema 1 materi sbdp kelas 5 tema 1 sbdp kelas 5 semester 2 soal sbdp kelas 5 tentang gambar cerita sbdp kelas 5 tema 2 rangkuman materi sbdp kelas 5 tema 7 materi kelas 5 tema 7 materi kelas 5 tema 7 subtema 1 materi sbdp kelas 5 tema 1 sbdp kelas 5 semester 2 soal sbdp kelas 5 tentang gambar cerita
👉Kumpulan Rangkuman Materi Semester 1👈
Rangkuman Materi Kelas 3 Tema 1 2 3 4 LENGKAP (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 4 Tema 1 2 3 4 5 LENGKAP (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 5 Tema 1 2 3 4 5 LENGKAP (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 6 Tema 1 2 3 4 5 LENGKAP (Klik Disini)
Rangkuman Materi Matematika Kelas 6 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 3 Tema 5 Cuaca (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 3 Tema 6 Energi dan Perubahannya (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 3 Tema 7 Perkembangan Teknologi (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 3 Tema 8 Praja Muda Karana (Klik Disini)
Tabel Simetri Lipat, Simetri Putar, Keliling & Luas Bangun Datar, Volume & Luas Bangun Ruang, Pangkat 2 (Klik Disini)
👉Rangkuman Materi Semester 2👈
Rangkuman Materi Kelas 1 Tema 5 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 1 Tema 6 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 1 Tema 7 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 1 Tema 8 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 2 Tema 5 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 2 Tema 6 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 2 Tema 7 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 3 Tema 5 6 7 8 Semester 2 (Klik Disini)Rangkuman Materi Kelas 4 Tema 6 7 8 9 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 5 Tema 6 7 8 9 LENGKAP (Klik Disini)Rangkuman Materi Kelas 6 Tema 6 7 8 9 Semester 2 (Klik Disini)
Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 6 Kelas 5 (Klik Disini)
Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 7 Kelas 5 (Klik Disini)
Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 8 Kelas 5 (Klik Disini)
0 Response to "Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 7 Kelas 5"
Post a Comment