Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 8 Kelas 5

Materi Pembelajaran SBDP  Tema 8 Kelas 5

Tangga Nada

Tahukah kalian tentang tangga nada? Tangga nada merupakan susunan nada yang berjenjang mulai dari do, re, mi, fa, sol, Ia, si, do. Nada-nada tersebut disimbolkan dengan notasi angka yaitu 2, 3, 4, 5, 6, 7, 1. Nada 1 tanpa titik merupakan nada dasar. Tanda satu titik di atas not menunjukkan bahwa not tersebut naik satu oktaf dari nada asli, sedangkan tanda satu titik di bawah not menunjukkan bahwa not tersebut turun satu oktaf dari nada asli. Dalam seni musik, tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
 
Materi Pembelajaran SBDP Tema 8 Kelas 5

1. Tangga Nada Diatonis 
Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai dua jarak nada, yaitu satu dan setengah. Contoh alat musik bertangga nada diatonis, yaitu piano dan organ.
2. Tangga Nada Pentatonis 
Tangga nada pentatonis adalah jenis tangga nada yang hanya memakai lima nada pokok. Ragam tangga nada pentatonis dibedakan oleh jarak antarnada dan pilihan nada yang didengar. Berdasarkan nadanya, ada tangga nada yang menggunakan pelog dan slendro. Contoh musiknya adalah gamelan. Tahukah kalian? Menyanyikan lagu dengan iringan musik akan terdengar indah. Lirik dan lagu juga harus dilantunkan secara tepat sesuai dengan nada-nadanya.

Tangga Nada Diatonis Mayor

Tangga nada merupakan susunan nada berjenjang. Misalnya, do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Dalam seni musik, ada jenis tangga nada diatonis. Tangga nada diatonis terdiri atas delapan nada. Tangga nada diatonis dibagi dalam dua jenis, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor. Tangga nada diatoris mayor merupakan tangga nada yang memiliki interval (jarak nada) 1-1-1/2 -1-1-1-1/2. 
Perhatikan contoh urutan tangga nada diatonis mayor berikut!

urutan tangga nada diatonis mayor


Ciri-ciri tangga nada diatonis mayor:
1. Bersifat riang gembira.
2. Bersemangat.
3. Biasanya diawali dan diakhiri nada do. Namun, tidak menutup kemungkinan diawal dengan nada 5 (sol) atau 3 (mi) dan diakhiri nada 1 (do).


Tangga Nada Diatonis Minor

Tahukah kalian Tangga nada diatonis minor memiliki interval (jarak nada) 1-1/2-1 -1-1/2 -1-1.
Tangga nada diatonis minor dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu minor asli, minor harmonis, dan minor melodis. Perhatikan contoh urutan tangga nada diatonis minor berikut!

Ciri-ciri tangga nada diatonls minor:
1. Lagu bersifat sedih.
2. Lagu kurang bersemangat.
3. Melodi lagu diawali dan diakhiri nada 6 (Ia).

Namun, tidak menutup kemungkinan diawali nada 3 (mi) dan diakhin nada 6 (la). Lagu bertangga nada diatonis minor biasanya bersifat sedih dan kurang bersemangat. Namun, ada pula lagu bertangga nada minor yang gembira dan bersemangat. Misalnya lagu "Ayam Den Lapeh" dan “Bungong Jeumpa".
 
urutan tangga nada diatonis minor

Pola Lantai Gerak Tari

Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seorang penari dengan perpindahan, pergerakan, jan pergeseran posisi dalam sebuah ruang untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seorang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan.

Secara umum, pola lantai berupa garis lurus atau garis lengkung. Bentuk pola garis lurus dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai, di antaranya horizontal, diagonal, garis lurus ke depan, zig-zag, Segitiga, segiempat, dan segilima. Bentuk pola garis lengkung dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai, di antaranya lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang. Perhatikan gambar-gambar berikut!

Bentuk pola lantai dari gerak yang dilalui penari:

pola lantai dari gerak yang dilalui penari

pola lantai dari gerak yang dilalui penari

pola lantai dari gerak yang dilalui penari







Pola Lantai Karya Tari

Indonesia memiliki beragam karya tari dengan bentuk pola lantai yang berbeda-beda. Selain bentuknya berbeda, pola lantai dalam tari ada yang memiliki makna dan tidak. Pola lantai yang memiliki makna lebih banyak ditemukan pada tari-tarian klasik. Misalnya, tari yang dipertunjukkan di Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Namun, tidak menutup kemungkinan jika pola lantai dalam tari kreasi baru dan tan rakyat juga memiliri makna.


Kedua tari tersebut merupakan tari yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan bentuk koreografinya, tari Jaran Kepang termasuk tari rakyat, sedangkan tari Bedhaya termasuk tari klasik. Bentuk pola lantai tari Jaran Kepang lebih sederhana dibanding tari Bedhaya. Tari Jaran Kepang memiliki pola lantai berbentuk garis horizontal dan tidak memiliki makna apa pun. Pada tari Bedhaya terdapat pola lantai bermakna yang disebut rakit lajur. Rakit jalur (berjajar) menggambarkan jasmani manusia dari kepala hingga kaki.


Membuat Gambar Cerita 

Gambar cerita adalah sebuah gambar atau urutan gambar yang membentuk sebuah cerita. yang saling berhubungan satu denga yang lain. Bacalah teks langkah-langkah membuat gambar cerita berikut dengan saksama!

Langkah-Langkah Membuat Gambar Cerita
1. Mempersiapkan Alat dan Bahan 
Pemilihan alat dan bahan disesuaikan dengan teknik yang digunakan. Ada teknik basah dan | teknik kering. Setelah menentukan tekniknya kemudian persiapkan bahannya.
2 Menentukan Tema
Gambaryang dibuat berdasarkan tema yang ditentukan. Tema dapat berasal dari pengalaman ' ! pribadi atau pengalaman orang lain. Selain itu, tema dapat berasal dari pengamatan lingkungan sekitar.
3. Pembuatan Sketsa
Setelah menentukan tema, langkah selanjutnya adalah membuat sketsa. Membuat sketsa menggunakan pensil, supaya jika ada yang salah atau tidak sesuai mudah dihapus. Sebaiknya membuat sketsa lebih dari satu supaya dapat memilih yang terbaik.
4 Penyelesaian Gambar
Dari beberapa sketsa yang dibuat dapat dipilih satu yang menurutmu paling baik. Kemudian, sempurnakan dengan menghapus gans-garis yang tidak perlu dan menambah garis atau coretan yang dirasa perlu agar gambar tampak lebih hidup. Jika sudah mantap, warnai gambarmu dengan rapi. Kamu dapat mewarnai dengan teknik basah atau teknik kering. Pewarnaan dengan teknik basah menggunakan cat air, cat minyak, atau tinta. Sebaliknya, pewarnaan dengan teknik kering menggunakan pensil warna, krayon, atau oil pastel.

Mewarnai Gambar Cerita

Kita sudah belajar langkah-langkah membuat gambar cerita. Gambar cerita yaitu sebuah gambar atau urutan yang saling berhubungan sehingga membentuk sebuah cerita. Supaya gambar lebih Indah dan menarik, maka gambar yang telah kita buat perlu diwarnai. Mewarnai sketsa gambar dapat dilakukan dengan teknik basah atau teknik kering. Kedua teknik tersebut mempunyai perbedaan.
Berikut perbedaan kedua teknik tersebut.

1. Teknik Basah
Teknik basah memerlukan media air atau minyak sebagai pengencer. Gambar cerita dibuat dengan cara menggambar sketsa pada kertas yang tebal atau kanvas dengan pensil. Kemudian, yambar kita beri warna sesuai dengan media yang dipilih. Adapun media basah yang dapat dipilih, antara lain cat air dan cat minyak.
2. Teknik Kering
Berbeda dengan teknik basah teknik kering adalah pewarnaan yang tidak memerlukan air atau ' minyak sebagai pengencer Sketsa gambar cerita dibuat menggunakan pensil. Selanjutnya, diberi aksen atau warna sesuai dengan media kering yang digunakan. Contoh media kering yang dapat kita pilih antara lain spidol krayon oil pastel, dan pensil warna.

Kumpulan Link Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Kelas 5

Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 6 Kelas 5 (Klik whynoto.blogspot.com)
Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 7 Kelas 5 (Klik whynoto.blogspot.com)
Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 8 Kelas 5 (Klik whynoto.blogspot.com)


Keyword: rangkuman materi sbdp kelas 5 kurikulum 2013 materi sbdp kelas 5 tangga nada materi sbdp kelas 5 tema 1 soal sbdp kelas 5 tentang gambar cerita sbdp kelas 5 semester 2 pelajaran sbdp kelas 5 semester 1 sbdp kelas 5 tema 2 kd sbdp kelas 5 semester 2 materi sbdp kelas 5 tangga nada materi sbdp kelas 5 tema 1 soal sbdp kelas 5 tentang gambar cerita sbdp kelas 5 semester 2 pelajaran sbdp kelas 5 semester 1 sbdp kelas 5 tema 2


👉Kumpulan Rangkuman Materi Semester 1👈

Rangkuman Materi Kelas 3 Tema 1 2 3 4 LENGKAP (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 4 Tema 1 2 3 4 5 LENGKAP (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 5 Tema 1 2 3 4 5 LENGKAP (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 6 Tema 1 2 3 4 5 LENGKAP (Klik Disini)
Rangkuman Materi Matematika Kelas 6 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 3 Tema 5 Cuaca (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 3 Tema 6 Energi dan Perubahannya (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 3 Tema 7 Perkembangan Teknologi (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 3 Tema 8 Praja Muda Karana (Klik Disini)
Tabel Simetri Lipat, Simetri Putar, Keliling & Luas Bangun Datar, Volume & Luas Bangun Ruang, Pangkat 2 (Klik Disini)

👉Rangkuman Materi Semester 2👈

Rangkuman Materi Kelas 1 Tema 5 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 1 Tema 6 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 1 Tema 7 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 1 Tema 8 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 2 Tema 5 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 2 Tema 6 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 2 Tema 7 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 3 Tema 5 6 7 8 Semester 2 
(Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 4 Tema 6 7 8 9 Semester 2 (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 5 Tema 6 7 8 9 LENGKAP (Klik Disini)
Rangkuman Materi Kelas 6 Tema 6 7 8 9 Semester 2 (Klik Disini)
Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 6 Kelas 5 (Klik Disini)
Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 7 Kelas 5 (Klik Disini)
Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 8 Kelas 5 (Klik Disini)

0 Response to "Ringkasan Materi Pembelajaran SBDP Tema 8 Kelas 5"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close