Rangkuman Materi Pelapukan Perkaratan dan Pembusukan
Materi Pelapukan Perkaratan dan Pembusukan
1.
Pelapukan
adalah proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan, baik berasal dari
makhluk hidup maupun makhluk tidak hidup sehingga mengalami perubahan bentuk
dan sifat benda karena beberapa faktor.
2.
Pelapukan
disebabkan oleh:
1.
Faktor Organisme
2.
Faktor
Anorganisme
3.
Pelapukan
yang disebabkan oleh faktor anorganisme yaitu suhu, angin, kelembaban, air.
4.
Pelapukan
yang disebabkan oleh faktor organisme yaitu rayap, lumut, jamur.
5.
Faktor
anorganisme
Ć
Suhu
Perubahan suhu pada benda yang drastis dapat
mempercepat proses pelapukan. Perubahan suhu ini misalnya bisa terjadi karena
adanya siang dan malam.
Ć
Angin
Angin yang bertiup dapat membuat batuan
mengalami pelapukan. Batuan yang melapuk akan berubah menjadi kerikil dan
pasir.
Ć
Kelembaban
Udara yang lembab mengandung uap air yang
banyak, uap air ini pun dapat meresap ke dalam pori-pori. Udara yang lembab
menyebabkan benda akan menjadi lebih lunak.
Pada kondisi yang lunak akan membuat makhluk hidup lain seperti jamur,
rayap ataupun lumut akan mudah memakannya.
Ć
Air
zat padat memiliki lubang-lubang kecil atau
pori-pori. Ketika dimasukkan ke dalam air, air akan meresap masuk ke dalam
pori-pori tersebut. sehingga kondisi benda lama-lama akan menjadi lapuk oleh
air.
6.
Faktor
Organisme:
Ć
Rayap
Ketika rayap melakukan pelapukan pada kayu,
berarti rayap memakan kayu. Di dalam perut rayap terdapat enzim yang mampu
mencerna selulose pada kayu. Enzim itu dihasilkan oleh sekumpulan mikroba yang
masuk ke perut rayap. Enzim itu mampu menghancurkan selulosa menjadi bagian-bagian
kecil yang mudah dicerna.
Ć
Lumut dan
jamur
Salah satu makhluk hidup yang dapat menyebabkan
pelapukan adalah lumut kerak. Lumut kerak sebenarnya bukan lumut, melainkan
hasil simbiosis antara jamur dan alga. Jamur melakukan simbiosis dengan algae,
karena dia tidak bisa berfotosintesis. Jamur memerlukan makanan yang diproduksi
oleh algae. Sebaliknya, alasan algae
melakukan simbiosis dengan jamur karena tubuhnya yang bersel satu, sehinggga ia
memerlukan tempat berlindung. Selain itu algae mendapat keuntungan karena air
dapat diperoleh dengan cukup dari jamur.
Persediaan air yang cukup akan memungkinkan algae terus berfotosintesis.
7.
Ciri benda
yang mengalami pelapukan yaitu rapuh, keropos, menjadi lapuk dan hancur.
8.
Pelapukan
dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
- Pelapukan fisik
- Pelapukan biologis
- Pelapukan kimiawi
9.
Pelapukan
fisik adalah pelapukan yang disebabkan adanya perbedaan suhu yang tinggi,
kelembaban, angin dan air.
10. Contoh pelapukan fisik yaitu patung yang ada di
taman lama-kelamaan lapuk, batuan yang hancur menjadi kerikil kecil-kecil.
11. Pelapukan biologis adalah pelapukan yang
disebabkan aktivitas organisme.
12. Contoh pelapukan biologis yaitu lumut yang
menempel di tembok kamar mandi, rayap yang memakan kayu.
13. Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang disertai
perubahan susunan zat pembentuk benda.
14. Contoh pelapukan kimiawi yaitu pelapukan batuan
akibat hujan asam, stalaktit dan stalagmit
15. Cara mencegah pelapukan yaitu Pelapisan, Pengaturan suhu dan kelembaban.
16. Pencegahan pelapukan:
Ć
Pelapisan
Pelapukan pada kayu dapat dicegah dengan cara
melapisi kayu dengan cat atau pernis. Dengan cara tersebut dapat menutupi
celah-celah yang terdapat pada kayu. Pelapukan pada tembok dapat dilakukan
dengan melapisinya dengan semen.
Ć
Pengaturan
suhu dan kelembaban
Tempat yang kering dan suhu yang tidak berubah
secara drastis dapat menghambat terjadinya pelapukan.
17. Perkaratan adalah adalah reaksi oksigen
menembus ke dalam celah-celah logam sehingga lama kelamaan terbentuk karat pada
celah-celah tersebut.
18. Faktor penyebab perkaratan yaitu udara, kelembaban dan air
19. Penyebab perkaratan:
Ć
Udara
Perkaratan terjadi karena adanya reaksi antara
logam dan oksigen. reaksi ini dinamakan reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi
membentuk karat besi (oksida). Sebagian besar reaksi oksidasi terjadi di udara
lembap.
Ć
Kelembaban
Udara yang lembab mengandung uap air yang
banyak. Uap air ini pun juga mengandung oksigen yang dapat menyebabkan logam
menjadi berkarat.
Ć
Air
Di dalam air juga terdapat oksigen yang
terlarut di dalam air. Oksigen inilah yang menyebabkan paku berubah warna. Air
yang mengandung mineral seperti garam juga akan mempercepat perkaratan.
20. Contoh perkaratan yaitu paku yang berkarat,
pagar besi yang berkarat, sepeda yang berkarat, pisau yang berkarat.
21. Ciri benda yang mengalami perkaratan adalah
warnanya kuning kecoklatan, rapuh, keropos, mudah patah dan rusak.
22. Cara mencegah perkaratan yaitu melalui
pelapisan dan penyimpanan
23. Pencegahan perkaratan:
Ć
Pelapisan
Perkaratan dapat dicegah dengan melapisi logam
dengan cat atau dengan logam lain yang tahan karat seperti krom, timah, dan
emas.
Ć
Penyimpanan
Meletakkan logam di tempat yang tidak lembab
atau kering dapat menghambat terjadinya proses perkaratan.
24. Pembusukan adalah proses perubahan bahan
organik menjadi busuk.
25. Faktor penyebab pembusukan yaitu udara, suhu,
mikororganisme, air dan kelembaban.
26. Penyebab pembusukan:
Ć
Mikroorganisme
Mahkluk hidup
yang berukuran sangat kecil seperti bakteri, dan jamur.
Ć
Suhu
Jamur akan tumbuh dengan pesat pada tempat yang
suhunya hangat, tidak terlalu dingin.
Ć
Udara
Udara terbuka membuka peluang adanya
mikroorganisme yang masuk pada makanan.
Ć
Air dan
kelembaban
Kandungan air yang banyak menyebabkan
pembusukan lebih mudah terjadi. Mikroorganisme akan lebih mudah hidup pada
tempat yang basah daripada tempat kering. Jika kondisi lingkungan lembab atau
banyak air, jamur akan tumbuh dengan subur.
27. Contoh pembusukan yaitu roti menjadi berjamur,
nasi yang membusuk, dan susu yang menjadi masam.
28. Ciri-ciri benda yang mengalami pembusukan
diantaranya berubah warna, berubah bau,
berubah rasa, dan menjadi lebih lunak.
29. Cara mencegah pembusukan yaitu pengeringan, pendinginan, pemberian zat pengawet alami (gula , garam,dan asam) dan
buatan, pengemasan, pengasapan.
30. Pengeringan adalah proses pengurangan kadar air
dalam makanan baik melalui penjemuran atau menggunakan oven. Pengeringan
menyebabkan kadar air dalam makanan berkurang dan makanan menjadi tidak lembap.
31. Contoh pengeringan yaitu asinan ikan, kerupuk,
selai pisang
32. Pendinginan adalah meletakkan bahan makanan di
tempat yang bersuhu rendah. Dengan kondisi yang sangat dingin tersebut, akan
menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
33. Contoh pendinginan yaitu memasukkan makanan atau bahan makanan
ke dalam lemari pendingin atau kulkas, menaruh balok-balok es pada kotak-kotak
ikan.
34. Pemberian zat pengawet adalah menambahkan zat
lain kedalam makanan.
35. Zat pengawet ada 2 yaitu
1.
Zat
pengawet alami
2.
Zat
pengawet buatan.
36. 1. Zat pengawet alami yaitu dengan menambahkan
gula dan garam pada makanan. zat pengawet alami ini lebih aman bagi kesehatan.
2. Zat pengawet buatan yaitu dengan menambahkan
zat kimia pada makanan (natrium benzoat).
37. Contoh pemberian zat pengawet alami yaitu ikan
asin dan manisan buah-buahan.
38. Contoh pemberian zat pengawet buatan yaitu pada
makanan instant dan minuman ringan.
39. Pengemasan adalah menyimpan bahan makanan di
dalam kemasan yang kedap udara sehingga udara dari luar tidak dapat masuk
kedalam kemasan. Kondisi lingkungan yang kedap udara menyebabkan mikroorganisme
tidak dapat hidup.
40. Contoh pengemasan yaitu ikan kaleng, susu
kemasan, minuman kemasan, makanan kemasan.
41. Pengasapan adalah proses pengurangan kadar air
dalam makanan dengan menggunakan asap.
42. Contoh pengasapan adalah ikan asap, daging
asap.
0 Response to " Rangkuman Materi Pelapukan Perkaratan dan Pembusukan"
Post a Comment