Masjid Mantingan
Kali ini akan membahas mengenai "Masjid Mantingan"
Masjid Mantingan terletak di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Masjid ini dibangun oleh Sultan Hadlirin suami Ratu Kalinyamat. Pembangunan Masjid Mantingan ditandai dengan candrasengkala pada bagian mihrab masjid yang berbunyi “Rupa Brahmana Warna Sari” dan apabila diartikan menjadi angka tahun Saka adalah 1481 atau setara dengan tahun 1559 Masehi.
Nilai artistik Masjid Mantingan tampak dari ragam hias (ornamen) yang merupakan hasil dari silang saling pengaruh antara kebudayaan Hindu-Buddha, China, dan Islam. Ornamen dipahatkan pada media berupa batu padas kuning yang ditempel pada beberapa sisi bangunan masjid. Ornamen yang digambarkan berbentuk bunga, tumbuhan, dan hewan. Penggambaran ornamen hewan disamarkan dalam bentuk stilasi yaitu penggambarannya yang disamarkan dengan motif sulur-suluran, dedaunan, dan bunga sehingga fisik ornamen hewan tersamarkan dalam bentuk tumbuh-tumbuhan.
Masjid Mantingan terletak di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Masjid ini dibangun oleh Sultan Hadlirin suami Ratu Kalinyamat. Pembangunan Masjid Mantingan ditandai dengan candrasengkala pada bagian mihrab masjid yang berbunyi “Rupa Brahmana Warna Sari” dan apabila diartikan menjadi angka tahun Saka adalah 1481 atau setara dengan tahun 1559 Masehi.
Nilai artistik Masjid Mantingan tampak dari ragam hias (ornamen) yang merupakan hasil dari silang saling pengaruh antara kebudayaan Hindu-Buddha, China, dan Islam. Ornamen dipahatkan pada media berupa batu padas kuning yang ditempel pada beberapa sisi bangunan masjid. Ornamen yang digambarkan berbentuk bunga, tumbuhan, dan hewan. Penggambaran ornamen hewan disamarkan dalam bentuk stilasi yaitu penggambarannya yang disamarkan dengan motif sulur-suluran, dedaunan, dan bunga sehingga fisik ornamen hewan tersamarkan dalam bentuk tumbuh-tumbuhan.
0 Response to "Masjid Mantingan"
Post a Comment