Kompleks Percandian Batujaya
Kali ini akan membahas mengenai "Kompleks Percandian Batujaya"
.
Kompleks Percandian Batujaya terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Talagajaya, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Kompleks Percandian Batujaya merupakan kompleks percandian tertua di Jawa Barat yang dibangun dengan material bata. Fase pembangunan Kompleks Percandian Batujaya dibagi menjadi dua, yaitu fase pertama pada abad ke-6 hingga ke-7 dan fase kedua pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi.
Kompleks Percandian Batujaya merupakan candi dengan latar belakang agama Buddha. Hal ini diperkuat dengan temuan berupa Votive Tablet Terakota yang bergambar tiga figur kecil dalam posisi duduk bersila dengan sikap tangan Dhyanamudra dan menggunakan jubah biksu. Dibawah figur tersebut tergambar tiga figur yang lebih besar, pada bagian tengah merupakan figur Buddha yang digambarkan duduk dalam posisi Pralambapadasana dengan sikap tangan Vitarkamudrā. Figur utama ini diapit oleh dua Boddhisattva dalam sikap Tribhanga. Beberapa Votive Tablet Terakota terdapat prasasti pendek yang belum dapat dibaca. Temuan lain yang turut serta memperkuat latar belakang keagamaan Kompleks Percandian Batujaya adalah prasasti pendek yang berisi mantra Buddha dari Pratityasamutpada Sutra. Bukti tersebut turut menegaskan adanya aliran Buddha Mahayana yang berkembang pada masa tersebut
.
Kompleks Percandian Batujaya terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Talagajaya, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Kompleks Percandian Batujaya merupakan kompleks percandian tertua di Jawa Barat yang dibangun dengan material bata. Fase pembangunan Kompleks Percandian Batujaya dibagi menjadi dua, yaitu fase pertama pada abad ke-6 hingga ke-7 dan fase kedua pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi.
Kompleks Percandian Batujaya merupakan candi dengan latar belakang agama Buddha. Hal ini diperkuat dengan temuan berupa Votive Tablet Terakota yang bergambar tiga figur kecil dalam posisi duduk bersila dengan sikap tangan Dhyanamudra dan menggunakan jubah biksu. Dibawah figur tersebut tergambar tiga figur yang lebih besar, pada bagian tengah merupakan figur Buddha yang digambarkan duduk dalam posisi Pralambapadasana dengan sikap tangan Vitarkamudrā. Figur utama ini diapit oleh dua Boddhisattva dalam sikap Tribhanga. Beberapa Votive Tablet Terakota terdapat prasasti pendek yang belum dapat dibaca. Temuan lain yang turut serta memperkuat latar belakang keagamaan Kompleks Percandian Batujaya adalah prasasti pendek yang berisi mantra Buddha dari Pratityasamutpada Sutra. Bukti tersebut turut menegaskan adanya aliran Buddha Mahayana yang berkembang pada masa tersebut
0 Response to "Kompleks Percandian Batujaya"
Post a Comment