Apa itu Hoaks?


Kata hoax [həʊks] baru mulai digunakan sekitar tahun 1808. Kata ini dipercaya berasal dari kata hocus pocus, seperti “simsalabim”, yaitu mantra yang digunakan dalam pertunjukan sulap saat akan terjadi sebuah punch line atau bagian dramatis dalam pertunjukan para pesulap di panggung. Kata hocus sendiri berarti ‘untuk mengelabui’. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), hoaks dimaknai sebagai ‘berita bohong, berita tidak bersumber’. Nyatanya, makna hoaks tidak sesederhana itu. Menurut Silverman, seorang jurnalis Kanada, hoaks merupakan serangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan, namun “dijual” sebagai kebenaran.



Hoaks juga identik dengan fake news, yang didefinisikan oleh Werme sebagai berita palsu yang mengandung informasi yang sengaja disesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu. Hoaks bukan sekedar menyesatkan informasi, melainkan juga tidak memiliki landasan faktual, namun disajikan seolah-olah sebagai serangkaian berita.
Di Indonesia, pengertian hoaks dalam makna yang sebenarnya itu akhir-akhir ini turut mendapat penurunan nilai makna tatkala digunakan dalam ranah guyonan, seperti penggunaan ekspresi “No pic, hoax.” yang lebih bermakna ‘jika saya tidak dapat melihat gambarnya, saya tidak suka atau tidak percaya’ dan bukan pada makna yang dirujuk oleh ahli. Sebuah kebohongan dikatakan sebagai hoaks apabila digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk mempengaruhi opini publik. Pada situasi saat ini, hoaks digunakan untuk mempengaruhi opini publik terkait tokoh politik.

0 Response to "Apa itu Hoaks?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close