20 Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia - Bagian 2 SCANNING DAN SKIMMING
STRATEGI SCANNING DAN SKIMMING
Membaca adalah jendela
dunia. Masyarakat sekarang sedang dilanda gelombang informasi yang sangat deras
sehingga secara personal tiap orang perlu memiliki filter untuk memisahkan mana
informasi yang bermanfaat dan mana yang sebaliknya. Kerena itu sekolah memiliki
tanggung jawab untuk meningkatkan kecerdasan warganya melalui peningkatan
budaya baca yang handal.
Mengantisipasi
perubahan itu diperlukan minat membaca, kecepatan membaca dan kemampuan menarik
kesimpulan atas gagasan yang ingin disampaikan penulisnya. Agar dapat lebih
jauh menggunakan ilmu pengetahuan dari bacaan untuk meningkatkan kemaslahatan
hidupnya.
Pada dasarnya gaya
berpikir (Cognitive style) manusia hanya dibagi menjadi dua bentuk yaitu :
auditory learner dan visual learner. Auditory
learner adalah gaya berpikir yang lebih didasarkan pemrosesan informasi
melalui pendengaran (auditory). Dan visual
learner adalah lebih didasarkan pada pemrosesan melalui penglihatan (visual).
Pada anak-anak cerdas istimewa digunakan istilah visual spatial learner, yang artinya bahwa seorang anak cerdas istimewa
melakukan pemrosesan informasi bukan hanya melalui penglihatannya saja, namun ia
juga menggunakan kekuatan lain yang ada padanya, yaitu kemampuan pandang ruang yang
tinggi (kemampuan dimensi) yang disebut sebagai kemampuan spatial.
Melalui pembelajaran
berpikir tersebut dapat diharapkan munculnya kemampuan analitis, kritis,
kreatif, dan produktif (Perkins.1985).
Menurut La Costa
(1983:20) pembelajaran berpikir yang selanjutnya dalam penelitian ini disingkat
PB, merupakan serangkaian kegiatan keterampilan mental tertentu sebagai tujuan
utama pembelajaran.
Parapakar psikologi
koginitif seperti Heyer (1985), Perkins (1985). dan de Bono (1988), percaya
bahwa pembelajaran berpikir yang berpotensi meningkatkan kemampuan me-mecahkan
masalah dapat dikembangkan melalui suatu model.
McTighe dan Scholenberger
(1985:3) mengajukan rasional mengapa pembelajaran
berpikir diperlukan.
Terdapat 3 alasan perlunya pembelajaran berpikir diberikan di sekolah, yakni
(1) berkenaan dengan karakteristik masyarakat kini, dan akan datang (2)
berkenaan dengan kapabilitas pemikiran siswa dan (3) berkenaan dengan kreasi
metode pembelajaran baru.
Prosedur kerja
pengembangan pembelajaran model ini diturunkan dan prinsip utama Teknologi
pendidikan, yakni berdasar pendekatan sistem. Apa yang dipaparkan oleh Rowntree
(1972) merupakan iliustrasi penggunaan pendekatan sistem. Setiap aspek dalam
sistem itu saling memberi masukan untuk perbaikan masing-masing.
Kualitas model ini
bukan hanya ditentukan oleh tingginya perolehan belajar, tetapi juga oleh
tingkat kemudahan dalam mengimplementasikannya. Oleh karena itu, observasi
selama PBM perlu dilakukan secara intensif. Adanya beberapa tahapan evaluasi
yang
dilakukan secara terus
menerus dalam peng-embangan model ini, menunjukkan bahwa kegiatan ini sangat
memperhatikan substansi pengembangan kurikulum. Sebagaimana ditekankan Oliva
(1994), substansi pengembangan kurikulum ialah pada adanya kontinuitas evaluasi.
METODE
Penelitian ini dilakukan di SD 08 Padang sebagai salah satu
sekolah yang dibina oleh PEQIP (Primary Education Quality Improvement Project)
yang mendapat bentuan dana dari Bank Dunia. Penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian deskriptif-kualitatif.
Rancangan deskriptif-kualitatif ialah pemberian fenomena yang terjadi di dalam latar
interaksi kelas
sebagaimana adanya. Fenomena-fenomena yang tampak telah dicatat, dipelajari
dianalisis dan dimaknai, kemudian didiskripsikan.
Kegiatan seperti ini
sejalan dengan ciri dan prinsip penelitian kwalitatif etnografi yang
dikemukakan oleh Spradley (1980) dan Bogdan & Biklen (1998). Dalam
penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci yakni sebagai
pengumpul data dan pemberi makna terhadap data yang dikumpulkan. Peneliti tidak
banyak terlibat, peneliti hanya bertindak sebagai pengamat (observer).
Teknik yang digunakan
dalam mengumpulkan data ialah observasi, wawancara dan pencatatan dokumen.
Metode strategi ini awalnya dipergunakan oleh Ibu Erna
Nurhasanah kepada anak-anaknya. Awalnya beliau menggunakan metode Glenn Doman
untuk mengajari balitanya membaca tapi waktu itu anaknya Cuma satu. Setelah
lahir adiknya, ternyata metode mebaca Gleen Doman sudah tidak mampu beliau
terapkan lagi.
Akhirnya dengan bekal
metode Gleen Doman yang sudah dia kuasai dan metode cantolan dari buku Quantum
Learning, ibu Erna berhasil mengembangkan metode belajarmembaca untuk balita
yang kemudian diberi nama metode Cantol
Roudhod.
PENGERTIAN SCANNING DAN SKIMMING
Menurut Wijianta Scanning adalah
melihat pada rangkaian teks tertentu untuk menemukan informasi yang spesifik.
Hal ini bias dilakukan dengan menyimak daftar isi, kata pengantar atau bagian
lainnya.
-
Melihat
kata – kata kunci
Skimming adalah melihat sekilas pada bagian awal dan akhir
sebuah tulisan. Hal ini didasari “teori menulis” yang mengajarkan untuk memuat
gagasan utama pada awal tulisan dan kesimpulan pada akhir tulisan.
Langkah-langkah skimming :
- Baca
judul, sub judul dan sub heading untuk mencari tahu apa yang dibicarakan
teks tersebut.
- Perhatikan
ilustrasi (gambar atau foto) agar anda mendapatkan informasi lebih jauh
tentang topic tersebut.
- Baca
awal dan akhir kalimat setiap paragraph\
- Jangan
membaca kata per kata. Biarkan mata anda melakukan skimming kulit luar
sebuah teks. Carilah kata kuncinya.
- Lanjutkan
dengan berpikir mengenai arti teks tersebut.
Langkah-langkah scanning :
- Perhatikan
penggunaan urutan seperti ‘angka’, ‘huruf’, ‘langkah’, ‘pertama’, ‘kedua’,
atau selanjutnya.
- Carilah
kata yang dicetak tebal, miring atau yang dicetak berbeda dengan teks
lainnya.
- Terkadang
penulis menempatkan kata kunci dibatas paragraph.
-
MEMBACA
PERLAHAN, dibutuhkan untuk
memperoleh pemahaman mendetil atau mengingat materi yang dibaca.
Teknik membaca perlahan :
1.
Membaca
analitik atau membaca kritis
2.
Mencoba
membaca sembari memikirkannya
3.
Memahami
bacaan sembari mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
SQ3R
Bagaimana caranya
menyerap esensi bacaan secara efektif? Menurut Francis Pleasant Robinson (1946)
mengintroduksi strategi membaca yang dikenal sebagai “SQ3R”. nama tersebut
adalah singkatan dari 5 (lima) langkah dalam strategi membaca, yaitu :
- Survey
- Question
- Read
- Recite
- Review.
Strategi dangat popular
dan diadopsi menjadi bagian dari cara belajar efektif yang dianjurkan dibanyak
pergururan tinggi di Amerika Serikat.
Cara kerja strategi ini
kira-kira sebagai berikut :
-
Survey, Sebelum
memulai membaca, ambil waktu 1 menit untuk melakukan survey untuk mendapatkan
gambaran yang terkandung didalam buku yang dibaca. Simak bab yang hendak dibaca
secara keseluruhan, apa saja judul dan sub judulnya, bagaimana strukturnya yang
kira-kira mudah dicerna, perhatikan apakah ada ringkasan, rujukan atau
kesimpulan. Perhatikan apakah kita dapat menemukan sekurang-kurangnya tiga
pikiran utama dalam bab tersebut.
-
Question,
memakan waktu kurang dari 30 detik. Masalah apa yang akan dibahas dalam bab
tersebut dan dalam sub-sub judulnya? Masalah apa yang sedang kita pikirkan dan
dijawab oleh bab ini? Dengan demikian, anda sudah terlibat dan memasuki esensi
dari bab tersebut.
-
Read,
lakukan dengan cepat yang nyaman bagi kita, tidak perlu terlalu cepat. Bacalah
setiap bagian satu kali dan temukan jawaban yang telah ada dibenak kita (active
reading) membutuhkan konsentrasi yang baik.
-
Recite,
tuliskan kalimat kunci yang meringkas semua maksud dari bagian yang kita baca
dengan kata-kata kita sendiri. Hal ini penting karena dengan demikian berarti
kita telah menangkap esensi bacaan.
Review, setelah kita memiliki sejumlah
kalimat-kalimat kunci yang merupakan kerangka (outline) dari keseluruhan bab.
Ujilah diri kita dengan mengulang kalimat-kalimat kunci ini dan perhatikan
apakah kita dapat mengingat kembali semuanya.
0 Response to "20 Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia - Bagian 2 SCANNING DAN SKIMMING"
Post a Comment