Mencari Penyebab Anak Sulit Konsentrasi Saat Belajar
Hai teman-teman , dalam kesempatan ini saya akan membahas 1 topik yang sangat penting dan menarik ini yang sering ditanyakan oleh para orangtua dan guru kepada saya, yaitu Mengapa anak sulit konsentrasi ?
Orang tua datang ke saya minta bantuan. Katanya saya perlu membantu anak mereka, anak mereka sulit konsentrasi, guru-guru di sekolah, kepala sekolah atau guru BK, juga merujuk banyak murid yang katanya mengalami kondisi sulit konsentrasi kepada saya untuk dibetulkan. Saya cukup prihatin dengan kondisi ini. Seorang ibu juga bertanya pada saya begini , Pak anak saya ini Kenapa sulit konsentrasi? saya tanya ibunya. Maksudnya bagaimana? ia jikalau belajar ini enggak bisa lama Pak, pegang bukunya cuma sebentar. Saya tanya lagi sebentar ini berapa menit? ya paling cuma sekitar 15 menit. Saya pikir 15 menit bagi saya Sebenarnya cukup lama ya. Karena saya tidak mudah untuk bisa konsentrasi pada sesuatu hal itu waktu yang lama, ini butuh energi yang besar. Berikutnya saya tanya ibu ini Berapa usia anaknya ? dan ini bikin saya kaget. Si Ibu mengatakan anak saya usianya 4 tahun. Anak 4 tahun bisa fokus selama 15menit , ini bagus. Ibunya bilang tidak! terus nyatanya menurut anda idealnya berapa menit anak konsentrasi ? kira-kira satu jam . Saya mendengar jawaban itu Tentu rada kaget. Kenapa ? karena disini tampak sekali ada pemahaman yang kurang tepat mengenai konsentrasi.
Di lain kesempatan ada lagi seorang guru yang mengeluh pada saya mengatakan bahwa ada beberapa anak di kelasnya. Dia nggak bisa diam "umek" saja terus gerak. Konsentrasi anak ini katanya sebentar, dan tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
Untuk bisa bicara mengenai konsentrasi teman-teman, kita perlu punya pemahaman yang sama tentang yaitu konsentrasi ini apa sebenarnya ? kedua berapa sih waktu atau lama rentang konsentrasi yang optimal ? pemahaman ini penting karena kalau orang tua tidak mengerti soal ini , bisa berakibat mereka memberikan label yang tidak tepat pada anak, demikian juga guru. Konsentrasi atau fokus adalah kemampuan mengarahkan perhatian kita, pikiran kita , pada satu kegiatan tertentu dalam kurun waktu tertentu. Misalkan belajar, anak belajar dipegang buku, dia fokus pada bukunya , oke. Itu konsentrasi katanya. Tapi harus dimengerti juga selain bisa fokus kita perlu paham Berapa waktu ideal , Berapa waktu optimal, atau maksimal yang normal bagi seorang anak. Untuk orang awam, mudahnya teman-teman usia jadikan menit. Jadi kalau anak yang usianya Katakanlah 4 tahun dalam kondisi normal ya , rentang fokus optimalnya 4 menit kalau usianya 10 tahun ya rentang fokus optimalnya 10 menit, orang dewasa umumnya rentang fokus optimalnya 30 menit. Berapapun usianya misalkan 40-50 tetap optimalnya 30 menit. Nah ini kita perlu paham dulu ini, jadi konsentrasi seorang anak bisa mengarahkan pikirannya dia perhatiannya dia pada sebuah objek atau sebuah kegiatan tentu, dan dengan rentang fokus optimal tertentu. Tidak bisa sembarangan kita nggak bisa memaksa bahwa anak usia 4 tahun harus fokusnya satu jam ini, tidak masuk akal, nah pemahaman yang salah tentang konsentrasi dan rentang optimal konsentrasi inilah yang membuat banyak anak yang sebenarnya normal akhirnya dilabel sebagai anak yang sulit konsentrasi.
Ada beberapa penyebab anak sulit konsentrasi nomor satu Imprint( sulit konsentrasi). Maksudnya apa? orang tua yang tadi tidak paham, mengenai Apa itu konsentrasi dan juga Berapa lama rentang fokus optimal , termasuk juga guru atau pendidik akan dengan mudah memberikan label kepada anak bahwa, Oh kamu tuh sulit konsentrasi, kamu fokusnya pendek, kamu itu ADB, kamu tuh ADHD , nah ini imprint teman-teman,hati-hati disini akan membuat anak benar-benar sulit konsentrasi, apalagi sering diulang, sering diulang karena apapun yang diucapkan oleh figur otoritas orang tua terutama guru disekolah , ini akan berlaku sebagai sugesti yang tidak bisa dibendung oleh seorang anak, langsung masuk ke bawah sadarnya dan menjadi program pikiran yang mewujud dalam realita hidupnya anak. Anda cek dulu selama ini , Apakah anda sebagai orangtua dan guru , Apakah sering mengatakan anak bahwa kamu sulit konsentrasi, fokusmu pendek, kamu tuh bermasalah, Apakah seperti ini ?
Kemungkinan lain yang membuat Anda sulit konsentrasi adalah karena dia tidak tertarik pada apa yang dia lakukan. Jangankan anak kita, orang dewasa saja kalau tidak tertarik pada sesuatu materi pelajaran atau kegiatan kita pasti bosen, dan kalau sudah bosen pasti kita bisa fokus. Anak tidak tertarik pada apa yang dia lakukan atau pelajaran terutama bisa karena satu pelajarannya nggak menarik atau guru tidak bisa menyajikan materi secara menarik atau bisa saja anak ini sangat cerdas, dan dia sudah menguasai materi ini. Karena dia sudah menguasai Dia sudah belajar sendiri waktu Guru menyampaikan atau orangtua mengajar materi ini kepada anak mereka. Tentu saja bosan, bosan Ini artinya dia kurang tantangan, ini akan membuat dia tidak bisa konsentrasi, dipaksa pun nggk bisa. Berikutnya anak sulit konsentrasi Karena ada gangguan. Satu contoh ya Misalnya ini di rumah ada gak tempat untuk belajar secara khusus satu ruangan, dimana suasana tenang. Anak bisa belajar dengan baik tanpa suara TV, suara orang lagi ngobrol, atau ada suara-suara yang lain. Bisa juga dalam satu ruangan ini ada dua anak yang belajar dengan gaya belajar yang berbeda, sehingga ini akan membuat terdistraksi, terganggu konsentrasinya, atau ada HP, Dan ini sangat banyak saya jumpai, anak belajar dia buka bukunya hp-nya taruh di samping, laptopnya taruh di situ juga. Apa yang terjadi ? jadi dia belajar, dia sebentar buka HP kemudian dia sebentar Dia buka laptop, ini akan membuat konsentrasinya pecah, dia nggak bisa fokus
Berikutnya yang membuat anak sulit konsentrasi adalah dia kelelahan. Anda bisa bayangkan ya anak misalnya nih bangunnya pagi 06.00 atau 06.30 siap-siap ke sekolah. Di sekolah belajar sampai sore ya. Ada yang sampai jam dua, jam tiga kemudian pulang kerumah les lagi di rumah belajar lagi. Untuk materi besok ada ujian atau ada tugas ini kelelahan fisik yang luar biasa. Seperti ini membuat anak secara otomatis, secara instingtif, secara refleks tidak bisa konsentrasi. Konsentrasi membutuhkan yang besar kalau tubuh lagi capek jelas tidak bisa. Salah satu solusinya biasanya saya akan membicarakan orang tua kalau anaknya sulit konsentrasi , sebelum belajar di malam hari saya bilang sarankan kalau bisa anaknya sudah tidur sebentar setengah jam/ satu jam . Anak akan memulihkan kondisi fisiknya dia . Anak sulit konsentrasi juga bisa karena gaya belajarnya yang unik. Jadi ada tiga gaya belajar utama, visual - anak belajar berdasarkan Apa yang dia lihat, dia baca . Kemudian auditory dari apa yang dia dengar, dan yang satu lagi kinestetik - berdasarkan gerakan. Umumnya anak punya kombinasi dua - bisa visual auditori , bisa visual kinestetik , atau auditor kinestetik. Biasanya ada dua yang dominan. Kalau di sekolah anak-anak yang gaya belajar visual auditori ini nggk ada masalah karena dia melihat Dia mendengar, Duduk diam. Tapi yang bermasalah adalah anak-anak yang belajar dengan gerakan kinestetik, karena anak ini butuh gerak untuk bisa memasukkan informasi. Di kelas yang classical ya sekarang ini, satu kelas misalkan anak 30-40 jumlah muridnya banyak, dan gurunya cuma satu, tidak mungkin bisa mengelola kelas dengan baik, akibatnya apa guru akan memberikan label dengan sangat mudah kalau ada anak yang tidak bisa duduk diam, dibilang anak yang apa? sulit konsentrasi, kalau anak ini terus gerak dibilang anak ini hiperaktif apa pun itulah. Jadi label itu dengan sangat mudah diberikan, padahal belum tentu anak ini hiperaktif atau sulit konsentrasi bisa saja karena gaya belajarnya dominan adalah kinestetik.
Anak juga sulit konsentrasi karena cemas. Bisa terjadi orang kalau cemas tidak mungkin bisa fokus, saat kita coba secara otomatis gelombang otak kita ini yang aktif adalah yang dominan beta yang tinggi, high beta - 25 Hz ke atas .Gelombang otak High beta ini membuat kita selalu melakukan scanning, pemindaian melihat kesekeliling , ada apa ini - ada apa ini , untuk keselamatan diri kita, nggak mungkin orang lagi dalam posisi cemas itu bisa duduk diam, memperhatikan sesuatu, akan selalu melakukan scanning melihat kekiri kekanan. Sebentar lihat buku , lihat yang lain bentar lagi buku lihat yang lain ini yang oleh banyak orang dikatakan sebagai Sulit konsentrasi. Nah cemas karena bisa saja dia masih lingkungan baru di sekolahnya membuat dia tidak nyaman , bisa juga ada masalah sama temennya, bisa juga gurunya kurang enak mengajar , dia merasa misalkan takut atau terintimidasi padahal gurunya gak papa, bisa saja anak punya persepsi yang tidak tepat, bisa juga kecemasan ini karena masalah di rumah orangtua sering ribut , tidak ada ketenangan di rumah atau anak merasa tidak aman di rumah, dia tidak merasa dicintai oleh orang tuanya. Jadi ada banyak sumber kecemasan, bisa juga dan ini terjadi juga anak mewarisi kecemasan ini dari ibunya. Jadi saat ibunya mengandung dia, ibunya mengalami kondisi stres yang sifatnya kronis berkepanjangan cemas dan ini diserap oleh pikiran bawah sadar anak dan terbawa sampai dia lahir dan seterusnya. Jadi ini bisa menjadi penyebab kenapa anak susah konsentrasi.
Anda sulit konsentrasi juga bisa karena energinya berlebih jadi anak ini energinya banyak. Anak-anak zaman saya dulu pada saat masih kecil, Saya tidak pernah jumpa teman-teman itu dibilang sulit konsentrasi. Mengapa pada waktu kami kecil ini kami pada saat itu pasti main di lapangan yang lari sini - lari sana. Energi kami keluarkan untuk kegiatan yang membutuhkan energi besar , yang menggerakkan badan lari dan segala macam. Bermain anak-anak sekarang ini jarang sekali punya kesempatan ini. Paling mainnya jarinya doang, main game. Jadi banyak energi yang ada didalam dirinya dia numpuk tidak tersalurkan. Dan ini membuatnya gelisah. Beberapa orang tua saya sarankan kalau anaknya sudah konsentrasi, dan ini juga saya pernah pada sekolah kami , Saya minta anak ini lari keliling lapangan dulu Jadi dia lari keliling lapangan satu kali dua kali, kalau di rumah ada treadmill silakan lari pakai treadmill ya, atau Misalkan jalan cepat itu untuk mengeluarkan energinya.
Nah setelah energinya terkuras, dia menjadi tenang. Berikutnya beberapa orang tua dan guru dengan mudahnya memberikan label anak ini mengalami ADD atau ADHD. Nah untuk bisa mendiagnosa anak secara tepat akurat Apakah dia mengalami ADD / ADHD makanya dilakukan oleh tenaga profesional dalam hal ini psikologi klinis dan psychiater. Orangtua atau guru atau orang-orang biasa yang tidak terlatih Untuk ini, tidak punya kompetensi , tidak dibenarkan melakukan diagnosa. Nah saya untuk bisa mengatakan seorang anak itu mengalami ADHD itu harus ada kriteria yang dipenuhi , tidak bisa sembarangan , ndak bisa dia sebentar tidak bisa fokus.h Ada minimal enam gejala yang harus dipenuhi oleh seorang anak, dan ini harus konsisten dalam waktu enam bulan dia mengalami gejala ini, kalau dia mengalami minimal 6 gejala ini , minimal ya dalam waktu enam bulan, barulah anak ini bisa dikatakan sebagai anak yang mengalami ADD di atau ADHD,
1.Sering gagal memusatkan perhatian pada hal kecil atau membuat kesalahan yang ceroboh
2. Sering sulit mempertahankan perhatian saat melaksanakan tugas
3. Sering seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara
4. Sering tidak mengikuti petunjuk dan gagal menyelesaikan tugas sekolah
5. Sering sulit mengatur tugas dan kegiatan
6. Sering menghindar, tidak suka, enggan melakukan tugas yang membutuhkan upaya mental dalam waktu lama
6. sering Menghilangkan benda yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan kegiatan misalnya apa pensil buku , Mungkin dompet , mungkin kunci kacamata , HP dan yang lain.
7. perhatiannya mudah teralihkan karena pengaruh dari luar
8. sering lupa dalam kegiatan sehari-hari 9. kemudian tangan dan kaki tidak bisa diam atau tidak bisa duduk diam atau tenang di kursi
9.sering meninggalkan tempat duduk saat diharapkan tetap duduk
10. sering berlari-lari atau memanjat dalam situasi yang tidak tepat atau sesuai, kalau remaja biasanya sering gelisah.
Nah ini adalah tanda-tanda atau gejala yang tampak pada seorang anak yang mengalami gangguan perhatian , tapi ingat ya minimal enam, konsisten dalam enam bulan anak mengalami.
Bagaimana dengan hiperaktivitas atau impulsif. Untuk bisa dikatakan Anda mengalami kondisi hiperaktivitas atau impulsif , sama minimal ada enam gejala yang harus anda alami dan dalam waktu enam bulan. Apa saja?
1. Anak sering tidak mampu bermain atau ikut kegiatan Santai dengan tenang
2. Anak sering terus bergerak bertindak seolah digerakkan oleh mesin
3. Anak sering bicara berlebihan
4. Sering melontarkan jawaban sebelum tuntas mendengar tanyaan
5. Sering sulit menunggu giliran
6. sering menyela atau memaksakan diri terhadap orang lain , misalnya memotong percakapan atau mengganggu permainan.
Apabila kondisi ini terpenuhi minimal 6, dalam waktu enam bulan dan ini pengamatan ini dilakukan oleh mereka yang punya kompetensi, seperti yang dibutuhkan, barulah bisa dikatakan anak ini mengalami ADD atau ADHD. Jadi teman-teman jelas sekarang ya sebelum anda melabeli seorang anak ADHD atau ADD saran saya adalah coba perhatikan dulu hal-hal yang membuat anak sulit konsentrasi yang sudah saya Terangkan , hilangkan dulu masalah-masalah ini jangan langsung memberikan label yang begitu mudah kepada anak ADD atau ADHD kalau semua itu sudah diatasi yang sudah diterangkan dari sudah berhasil diatasi diminimalkan , ternyata anak masih sulit konsentrasi, Barulah pada saat itu anda butuh bantuan profesional. Anda bisa ke psikologi klinis kalau mau untuk dilakukan penegakan diagnosa, Dan dari situ akan diberikan saran masukkan tindakan apa yang bisa dilakukan orangtua atau guru untuk bisa membantu anak supaya bisa pilih konsentrasi yang baik. Jadi Sudah jelasnya teman-teman ya demikian dari saya sampai jumpa di video berikutnya.
0 Response to "Mencari Penyebab Anak Sulit Konsentrasi Saat Belajar"
Post a Comment