Menganalisis unsur intrinsik karya sastra
Menganalisis unsur intrinsik
Unsur Pembangun Karya Sastra
A. INTRINSIK :
Unsur pembangun dari dalam
karya sastra itu sendiri
1. Tema
Inti cerita; dasar
pengembangan seluruh cerita
2. Alur / Plot => Jalinan cerita
a.Maju : sekarang =>
masa berikutnya.
b. Mundur / Flash Back
Saat ini
=> masa lalu
c. Gabungan / Campuran
3. Penokohan
a. Antagonis Masalah
b. Protagonis Pusat cerita
c. Tritagonis Membantu
menyelesaikan
masalah
B INTRINSIK
4. Karakter=> Sifat
setiap tokoh
Cara penggambaran tokoh :
1. secara langsung
sifat tokoh disebutkan
dalam cerita
* … ia sangat sombong, bahkan lebih dari itu.
2. Tak langsung
Dapat diketahui dari => dialog antartokoh
n
Contoh:
n
”Aku tidak peduli!
Pokoknya hari ini, malam ini, detik ini juga kalian angkat kaki dari rumah
ini!” Sang juragan menatap Adi dan ibunya dengan mata penuh api.
n
”Juragan, kasihanilah
kami. Beri waktu seminggu lagi, kami akan segera lunasi uang kontrakan,”
ibu memandang sang juragan dengan air mata berlinang.
perilaku
n
Contoh:
n
Lelaki itu sungguh luar
biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat
anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti
dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu
diragukan. Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah
Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU.
Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili
mereka,melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan
bercanda mesra..
n
Rafli percaya meskipun
tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.
tanggapan (ucapan) tokoh lain
n
Contoh:
n
”Ada masalah apa antara
kau dan Leni, Meri?” tanya Mak suatu malam.
”Itulah, Mak. Aku memang tak senang dengan dia. Dia tak bisa menyimpan rahasia.
Mulutnya ember, bocor, tak ada remnya. Aku sudah bilang, tolong jangan cerita
pada orang lain. Eh, barus sehari udah banyak orang yang tahu.”
5 Latar
Tempat dan waktu terjadinya suatu peristiwa atau kejadian di dalam
cerita.
- Latar tempat
- Latar waktu
- Latar sosial: berupa
kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, cara berpikir, serta
status sosial tokoh yang bersangkutan.
6. Sudut Pandang (Point of View)
Cara pandang pengarang
terhadap para tokoh dalam cerita
Ada tiga jenis :
a. Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama.
Pengarang sebagai tokoh cerita.
aku, hamba, beta.
Contoh: sudah seminggu ini aku gelisah. Balasan surat dari sahabatku tak
kunjung datang. Padahal, balasan surat itu sangat berarti bagiku.
Contoh: Mereka berdua tampak sedang mengobrol. Asyik benar kelihatannya.
Sesekali terdengar suara tawa mereka. Aku hanya melihat dari kejauhan. Tak ada
keberanian dalam diriku untuk mencoba mendekati mereka.
b. Sudut pandang orang pertama
sebagai pelaku sampingan. Pengarang hanya sebagai saksi.
Contoh: Ia datang tepat waktu. Memang selama ini ia yang ditunggu-tunggu
oleh keluarga. Tak ada satu pun yang berani mengambil keputusan tentang hal
ini. Semua menyerahkan kepadanya. Aku hanya menerima apa yang menjadi
keputusannya.
c. Sudut pandang orang ketiga.
Menggunakan kata ganti orang ketiga, seperti dia, ia, nama
tokoh, dan mereka.
Contoh: pukul 08.00 tampaknya Sobri belum datang. Romli merasa gelisah.
Mereka hari ini harus pergi ke rumah Angga untuk mengerjakan tugas dari guru.
7. Amanat / Pesan
Pesan yang terkandung dalam sebuah cerita. Apa yang didapatkan pembaca setelah membaca cerita
Latihan soal
“Entah telah berapa kali aku baca surat Estu ini,” kata Wawan sambil
tetap memegang secarik kertas warna merah jambu. Ia tak mengira jika harus
begini akhir persahabatannya dengan Estu.
- Orang pertama pelaku
utama
- Orang pertama pelaku
sampingan
- Orang pertama serba
tahu
- Orang ketiga
Aku tak tahu apa sebabnya hingga Rian secara tiba-tiba selalu
menghindariku,” kata Tyas dalam hati. Sudah dua hari ini Tyas gelisah dengan
sikap Rian. Padahal selama ini, mereka selalu berdua. Namun, kini ia hanya
sendirian.
- Orang pertama pelaku
utama
- Orang pertama pelaku
sampingan
- Orang pertama serba
tahu
- Orang ketiga
- Burik tergolong wanita
hemat. Pendapatannya sehari-hari diikutkan arisan kampung setelah
disisihkan sebagian untuk belanja hariannya. Beberapa tahun lalu, Burik
menarik arisannya dan segera dirupakannya sebuah cincin dan sepasang
gelang.
- Watak Burik?
0 Response to " Menganalisis unsur intrinsik karya sastra"
Post a Comment