Unsur Puisi, Jenis Puisi, Membacakan Puisi

 PUISI

Puisi merupakan karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna

Unsur-unsur Puisi

Unsur-unsur puisi antara lain:

1. Tema, yaitu pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair.

2. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok persoalan yang terkandung di dalam puisi.

3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacaannya.

4. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu.


Jenis-jenis Puisi

a Jenis-jenis puisi berdasarkan bentuknya:

1.      Puisi yang terkait aturan-aturan bait dan baris. Antara lain: pantun, syair, dan soneta. Dikenal juga puisi yang berbentuk distikon, terzina, kuatren, kuint, sektet, septima, dan oktaf.

2.      Puisi bebas yaitu puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan bait, baris, maupun rima. Contoh: puisi karangan Chairil Anwar, Taufik Ismail, W.S. Rendra.

b. Jenis puisi berdasarkan zamannya:

1. Puisi lama

Puisi lama adalah puisi yang merupakan peninggalan sastra melayu lama.

a) Pantun

Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang berbentuk puisi. Sebagaimana bentuk puisi lainnya, pantun mementingkan keindahan bahasa, pemadatan makna kata, serta bentuk penulisannya yang berbait-bait.

Ciri-ciri pantun:

1) Satu bait terdiri atas empat baris;

2) Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi;

3) Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata;

4) Rima akhir berpola a-b-a-b.

b) Syair

Syair termasuk dalam jenis puisi lama.Hampir sama dengan pantun, syair terikat akan aturan-aturan baku. Ciri-cirinya adalah:

1) Setiap bait terdiri atas empat baris;

2) Setiap baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata;

3) Syair tidak memiliki sampiran, semua barisnya merupakan isi;

4) Rima akhir berpola a-a-a-a.

c) Mantra, yaitu puisi yang mengandung kekuatan gaib.

d) Talibun, yaitu pantun yang tediri atas 6, 8 atau 10 baris.

e) Karmina (pantun kiat), yaitu pantun yang hanya terdiri atas 2 baris.

2. Puisi baru

Puisi baru adalah puisi yang lahir pada tahun dua puluhan. Menurut bentuknya puisi baru terdiri atas:

a) Distikon, sajak dua seuntai.

b) Terzina, sajak tiga seuntai.

c) Kuatren, sajak empat seuntai.

d) Kuint, sajak lima seuntai.

e) Sektet, sajak enam seuntai.

f) Septima, sajak tujuh seuntai.

g) Stanza, sajak delapan seuntai.

h) Soneta, sajak empat belas seuntai.

Ciri-ciri soneta adalah:

1) Terdiri dari 14 baris;

2) Terbagi atas dua kuatren (oktaf) dan dua terzina (sektet);

3) Oktaf sebagai sampiran dan sektet merupakan kesimpulannya.

c. Jenis puisi berdasarkan isinya:

1 Romansa, yaitu puisi yang berisi curahan cinta.

2 Elegi, yaitu puisi yang berisikan cerita sedih (dukacita).

3 Ode, yaitu puisi yang berisikan sanjungan kepada tokoh (pahlawan).

4 Himne, yaitu puisi yang berisikan doa dan pujian kepada Tuhan.

5 Epigram, yaitu puisi berisikan slogan, semboyan, untuk membangkitkan perjuangan dan semangat hidup.

6 Satire, yaitu puisi yang berisikan kisah atau cerita.

 

MEMBACAKAN PUISI

- Lafal : cara pengucapan bunyi.

- Jeda : hentian sebentar dalam ujaran.

- Intonasi : ketepatan penyajian tinggi rendah nada.

- Ekspresi : mimik wajah yang menunjukkan perasaan hati (senang, sedih, bahagia, marah).

 

0 Response to "Unsur Puisi, Jenis Puisi, Membacakan Puisi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

close