Contoh Observasi Perkembangan Peserta Didik SD
LAPORAN PERKEMBANGAN SISWA
SEKOLAH DASAR
1.
Identittas Siswa
Nama Lengkap : Erwin Widiarto
Nama Panggilan : Erwin
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/tanggal Lahir : Pacitan/15 januari 1998
Kelas :
IV
SD :
SDN Gegeran
Alamat : Dusun Krajan
Wetan, Desa Gegeran, Kec. Arjosari, Kab.
Pacitan
Agama : Islam
Orang tua
Ayah : Sukatno
Ibu : Katemi
Pekerjaan
Ayah : Swasta
Ibu : Tani
2. Pengamatan Karakteristik Perkembangan Siswa
1. Perkembangan Fisik
Umur : 10 Tahun
Tingi Badan : 139 cm
Berat Badan : 33 kg
Warna kulit : Sawo Matang
Bentuk Rambut : Lurus
Bentuk Mata : Lebar
Bentuk Muka : Bulat Telur
Gigi : Sebagian
masih berupa gigi susu
Bentuk Tubuh : Kurus
Kesehatan : Tidak Punya Panyakit
Menahun
2.
Perkembangan Bakat dan Kreativitas
Akademik : Lebih menyukai pada
pelajaran IPA dan IPS
Seni :
Menggambar, Membuat mainan dari tanah liat dan janur
Olahraga : Sepakbola
Sosial :Dalam
diskusi cukup berperan aktif dalam menyampaikan ide atau pendapat
3. Perkembangan Emosi
1. Takut terhadap kegelapan, ditinggal sendirian, dan
ular
2. Malu jika berkenalan dengan orang baru dan disuruh
menari
3. Rasa cemburu timbul bila orang tua pilih kasih.
Misalnya, dalam hal uang jajan.
4. Tidak suka berkelahi karena termasuk anak yang
pendiam
5. Menangis jika dimarahi orang tua sampai dicubit
6. Rasa gembira muncul jika diberi uang/jajan/mainan
4. Perkembangan Intelegensi
1. Termasuk peringkat sepuluh besar dalam kelasnya
yaitu peringkat 5 dari 21 siswa
2. Menyukai sesuatu yang bersifat hafalan
3. Masih sulit memahami hal yang bersifat abstrak
5. Perkembangan Bahasa
1. Bahasa yang dikuasai yaitu
Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa
2. Bentuk tulisan agak miring
3. Lancar dalam membaca
4. Kendala dalam membaca yaitu
tidak memperhatikan tanda baca
5. Berkomunikasi dengan orang lain
sudah cukup lancar
6. Perkembangan Moral
1. Sudah mengetahui mana perbuatan baik dan buruk
2. Sopan dan menghormati terhadap guru
3. Terhadap orang tua kadang kurang menghormati
misalnya dalam berbicara tidak menggunakan bahasa yang sopan (Krama Inggil)
4. Terhadap orang yang lebih tua/masyarakat sudah
cukup berperilaku sopan
5. Kadang tidak patuh terhadap nasehat orangtua
6. Dalam hal agama mengikuti kegiatan TPA( Taman
Pendidikan Al-Qur’an)
7. Perkembangan Sosial
1. Walaupun pendiam tapi supel dalam bergaul
2. Memiliki kelompok bermain dalam bermain sepakbola,
yang kesemuanya berjenis kelamin laki-laki
3. Jarang bermain dengan anak perempuan
4. Jika pergi ke kantin bersama dengan temannya
5. Dalam masyarakat juga memiliki cukup banyak teman
3. Analisis Terhadap Pengamatan Karakteristik
Perkembangan Siswa
1. Perkembangan Fisik
·
Menurut
Para Ahli
Menurut Inggridwati
Kurnia:
1.
Perkembangan tinggi tubuh ketika anak
berusia 5 tahun, tinggi tubuhnya sudah dua kali dari tinggi/panjang tubuh saat
dia lahir. Setelah itu melambat kira-kira 7 cm setiap tahun, pada usia 12/13
tahun tinggi tubuh anak sudah bisa mencapai sekitar 150 cm.
2. Perkembangan
berat tubuh peserta didik yang normal pada usia 5 tahun akan memiliki berat
tubuh sekitar lima kali beratnya ketika dilahirkan. Pada akhir masa anak
sekolah beratnya sekitar 35-40 kg. Pada usia 10-12 tahun atau mendekati
permulaan masa remaja, anak-anak mengalami periode lemak.
3. Perubahan proporsi tubuh mengikuti hukum arah perkembangan dimana
terjadi pertumbuhan kepala berlangsung lambat, sedangkan anggota tubuh yaitu
kaki dan tangan berlangsung cepat, sedangkan bagian tubuh lainnya berlangsung
sedang.
Menurut
..........(Tidak ada nama, dalam Makalah):
1. Umumnya
seorang anak sudah mempunyai 22 gigi tetap.
2. Jaringan lemak
berkembang lebih cepat daripada jaringan otot yang baru berkembang pada awal
pubertas .
·
Menurut pengamatan
Perkembangan tinggi
tubuh Erwin pada usia 10 tahun yaitu 139 cm dengan berat badan 33 kg jika
dibandingkan dengan teori perkembangan fisik menurut Inggridwati maka perkembangan
tinggi tubuh dan berat tubuh pada Erwin kurang sesuai. Namun Erwin masih
berusia 10 tahun sedangkan teori menurut Ingridwati terjadi pada usia 12/13
tahun sehingga masih ada kemungkinan tinggi dan berat tubuh Erwin untuk bisa
sesuai dengan teori pekembangan fisik. Sedangkan proporsi tubuh Erwin tidak
terjadi penumpukan lemak, terlihat kurus dan tinggi. Meskipun begitu Erwin
tidak memiliki penyakit yang kronis atau menahun sehingga dapat dikatakan
sehat, meski kadang-kadang terkena penyakit yang ringan seperti flu, batuk, dan
demam. Gigi sebagian masih berupa gigi susu belum berganti dengan gigi tetap.
Jaringan otot belum berkembang.
·
Kesimpulan
Secara keseluruhan perkembangan fisik Erwin masih kurang sesuai
dengan teori perkembangan fisik dari para ahli ini mungkin diakibatkan
1. Pengaruh
keluarga, faktor keturunan dari orangtua sangat mempengaruhi bentuk fisik
Erwin.
2. Asupan gizi
yang kurang juga turut mempengaruhi perkembangan fisik Erwin, mengingat
pekerjaan orangtua sebagai wiraswata dan petani dengan penghasilan yang tidak
tetap
3. Latihan fisik yang kurang juga dapat mengurangi berkembangnya jaringan
otot.
2. Perkembangan Bakat dan Kreativitas
·
Menurut Para
Ahli
Ciri-ciri anak yang kreatif
Menurut Hurlock:
1. Individualitas yang kuat
2. Sifat mandiri
3. Keberanian dalam mengambil resiko
4. Minat yang luas
5. Dorongan ingin tahu yang kuat
Menurut Gilmer:
1. Mampu untuk memotivasi diri
2. Tidak konvensional
3. Lebih senang untuk memperoleh
ide-ide baru
Karakteristik
perkembangan bakat anak:
Menurut Inggridwati:
1. Perkembangan bakat sains
Memiliki kepekaan terhadap masalah,
kemampuan untuk mengembangkan gagasan baru,
kemampuan untuk menilai kemampuan mekanikal tinggi, ketekunan, semangat,
kemampuan visual, spasial, kemampuan untuk mengkomunikasikan, keuletan, dan
pencetus ide
2. Perkembangan
bakat matematika
Fleksibilitas dalam mengolah data, kemampuan
luar biasa menyusun data, keatangkasan mental, penafsiran yang orisinil,
kemampuan luar biasa untuk mengalihkan gagasan, dan kemampuan luar biasa untuk
menggerenalisasi.
3. Perkembangan
bakat bahasa
Mempunyai ingatan yang luar biasa, belajar
membaca sendiri pada usia dini, mempunyai perbendaharaan kata yang luas, dapat
memecahkan masalah dengan cara yang majemuk, memberikan pendapatnya baik
diminta atau tidak, selalu mengajukan pertanyaan, serta mengajukan beberapa
pemecahan masalah untuk persoalan yang sama
4. Perkembangan
bakat IPS
Pemahaman konseptual yang lebih maju dari
anak seusianya, memiliki gudang pengetahuan yang baru dan sangat spesifik, menyukai
tugas yang sulit dan majemuk, pengelola kelompok, menggunakan humor dan relasi,
cepat menyerap pengetahuan, serta menghargai gagasan orang lain.
·
Menurut Pengamatan
Erwin memiliki kreatifitas yang cukup jika dibandingkan dengan ciri-ciri
anak kreatif menurut Hurlock dan Gilmer. Kreatifitasnya dapat dilihat dari
kemampuan mencoba hal-hal baru misalnya dalam menggambar, ketika dia melihat
salah satu tokoh film kartun di televisi maka dia mencoba untuk manggambar
tokoh kartun tersebut. Selain itu dia juga mampu membuat bentuk mainan dari
janur (daun kelapa muda). Dalam hal kemandirian Erwin masih belum mampu, masih
menggantungkan pada orangtua begitu juga dalam hal keberanian mengambil
keputusan masih selalu konsultasi/bertanya pada orangtuanya.
Bakat yang dimiliki Erwin yaitu dalam bidang Sains (IPA) dan IPS. Dia lebih
menyukai Sains karena pelajaran sains ada kegiatan praktek dan pengamatan.
Menurutnya kegiatan praktek itu lebih menyenangkan dibandingkan dengan kegiatan
lain, selain bisa melakukan pengamatan dilingkungan rumah dan sekolah dia juga
bisa sambil bermain. Erwin juga menyukai IPS karena dalam pelajaran IPS bisa
mengetahui budaya daerah di Indonesia. Selain bidang Sains dan IPS dia juga
mempunyai bakat dalam Olahraga khususnya sepakbola meskipun tidak terlalu
menonjol.
·
Kesimpulan
Secara keseluruhan
Perkembangan bakat dan kreatifitas Erwin cukup sesuai jika dibandingkan
dengan teori perkembangan bakat dan kreatifitas yang dikemukakan oleh para
ahli. Ini dikarenakan
1. Orang tua tidak
terlalu membatasi kegiatan anaknya
2. Orang tua
percaya pada kemampuan anaknya
3. Orang tua selalu mendorong anaknya
untuk berbuat kreatif, misalnya memberi contoh membuat mainan dari
barang-barang bekas sehingga suatu saat nanti anak akan memiliki ide baru
4. Orang tua/guru
selalu menghargai apa yang dihasilkan oleh anak
5. Motivasi yang
cukup
3. Perkembangan Emosi
·
Menurut Para Ahli
Menurut Inggridwati Kurnia:
1. Reaksi emosinya
kuat terhadap situasi yang sederhana/remeh maupun yang serius
2. Seringkali
tampak dalam ekspresi fisik dan gejala, misalnya perubahan roman muka dan
gerakan tubuh, dan ada juga anak yang menjadi gelisah, melamun, dan menggigit
kuku.
3. Bersifat
sementara, kalau sedih anak menangis tapi setelah itu cepat berhenti bila
perhatiannya dialihkan.
4. Reaksi emosi
mencerminkan individualitas anak
·
Menurut
Pengamatan
Berdasarkan pengamatan bentuk emosi
yang dimiliki Erwin yaitu takut terhadap kegelapan, ditinggal sendirian, dan
ular. Malu jika berkenalan dengan orang baru dan disuruh menari. Rasa cemburu
timbul bila orang tua pilih kasih, misalnya dalam hal uang jajan. Rasa marah
bila minta sesuatu tidak diberi dan diejek terus-menerus tapi tidak sampai
berkelahi. Menangis jika dimarahi orang tua sampai dicubit. Rasa gembira muncul
jika diberi uang/jajan/mainan. Ekspresi yang ditimbulkan ketika malu adalah
muka berwarna merah, dan kepala menunduk serta memegangi hidung. Ketika takut
ekspresinya berlari, menjerit, atau bersembunyi. Ketika marah melempar
benda-benda yang ada didekatnya dan diam. Ketika gembira ekspresi yang muncul
tersenyum atau tertawa.
·
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
pengamatan di atas maka perkembangan emosi pada Erwin sesuai dengan
teori para ahli tentang perkembangan emosi
4. Perkembangan Intelegensi
·
Menurut Para Ahli
Menurut Piaget:
1. Tahap pertama : Masa sensori motor (0-2
tahun)
2. Tahap kedua : Masa pra-operasional (2-7
tahun)
3. Tahap ketiga : Masa operasional (7-11
tahun)
4. Tahap keempat : Formal operasional (11
tahun-dewasa)
Menurut Hurlock:
1. Konsep bersifat
individual
2. Perkembangan
konsep mengikuti suatu pola
3. Konsep berkembang
secara bertahap
4. Konsep mempunyai
muatn emosional
5. Konsep sering
bertahan terhadap perubahan sampai ditemukan konsep baru yang lebih baik dan
memuaskan
6. Konsep mempengaruhi perilaku seseorang dalam melakukan penyesuaian diri
pribadi dan sosial.
·
Menurut
Pengamatan
Perkembangan
intelegensi Erwin dapat dilihat dari peringkat kelas yang diraihnya selama
masih duduk di kelas IV pada semester 1 yaitu peringkat ke-5 dari 21 siswa.
Dari peringkat ini dapat dikatakan bahwa kecerdasan Erwin sudah berkembang,
sudah mampu menghitung angka, hubungan timbal balik, dan mampu mengenali
benda-benda di sekelilingnya.
·
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan dibandingkan dengan
teori perkembangan intelegensi dari para ahli maka perkembangan intelegensi
Erwin sudah sesuai. Ini mungkin dikarenakan
1. Kondisi organ pengindraan
berfungsi dengan baik
2. Kesempatan belajar yang
diperoleh cukup banyak
3. Orang tua yang peduli
terhadap perkembangan kecerdasan anaknya
5. Perkembangan Bahasa
·
Menurut Para Ahli
Menurut Terman:
Dapat mempergunakan kata-kata secara
tepat, mempunyai perkembangan bahasa yang baik.
Menurut Owen (dalam Inggridwati
Kurnia):
1. Anak usia 5
tahun sering menggunakan bahasa untuk mengajukan permintaan, mengulang untuk
perbaikan, mulai membicarakan topik-topik gender
2. Anak usia 6
tahun mengulang dengan cara elaborasi untuk perbaikan, dan menggunakan
kata-kata keterangan.
3. Anak usia 7
tahun menggunakan dan memahami sebagian istilah dan membuat plot naratif yang
mempunyaipengantar dan akhir topik yang mau diungkapkan.
4. Anak usia 8
tahun menggunakan topik-topik yang konkret, mengenal makna nonliteral dalam
bentuk permintaan langsung, dan mulai mempertimbangkan maksud lainnya
5. Anak usia 9
tahun, anak tersebut memlihara topik melalui beberapa perubahan
·
Menurut Pengamatan
Perkembangan bahasa Erwin terutama
dapat dilihat dalam bahasa yang dikuasai yaitu bahasa Indonesia dan bahasa
Jawa. Dalam lingkungan sehari-hari lebih banyak menggunakan bahasa Jawa. Dalam
hal penguasaan bahasa Indonesia sudah cukup menguasai, dia mampu mengenali mana
kata kerja, kata sifat, dan kata benda, namun dia belum bisa mengenali kata
keterangan, dan kata pengganti . Juga mampu mengenali warna, waktu, serta kata
populer yang digunakan teman-temannya. Perbendaharan kata-katanya belum banyak.
Dalam hal menyusun kalimat Erwin sudah mampu menyusun kalimat sederhana.
Kemampuan membacanya cukup lancar, tulisannya agak miring dan dalam hal
berkomunikasi dengan orang lain juga cukup lancar
·
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan maka
perkembangan bahasa Erwin dapat dikatakan sesuai dengan teori
perkembangan bahasa yang dikemukakan oleh para ahli. Ini dikarenakan :
1. Keluarga yang
yang menyediakan waktu untuk melatih dan mengajak anak belajar bahasa khususnya
berbicara dam membaca
2. Memiliki
banyak teman, sehingga berkomunikasi dengan orang lain/teman semakin sering
terjadi
6. Perkembangan Moral
·
Menurut Para Ahli
Menurut . Havighurst:
Mampu belajar memahami perasaan orang
lain.
Menurut..........(tidak ada nama,
dalam makalah):
1. Latihan penyesuaian terhadap norma-norma sosial
kelompok
2. Daya ingatannya masih lemah, belajar merupakan
proses yang sangat lambat
3. Konsep moral anak bersifat subyektif
4. Perkembangan mental anak belum matang
5. Pada masa sekolah kontak anak dengan orang lain
semakin meningkat dan semakin luas pandangannya
·
Menurut Pengamatan
Perkembangan moral Erwin dapat dilihat
dari sikapnya terhadap guru dan orang yang lebih tua yang selalu sopan dan
menghormati. Namun terhadap orang tuanya sendiri kadang sering membantah dan
dalam berbahasa tidak menggunakan bahasa Krama (ngoko). Terhadap temannya
bersikap baik meskipun kadang-kadang saling mengejek. Sikapnya tehadap aturan
di sekolah selalu mematuhinya khususnya dalam berdisiplin, misalnya memakai
seragam yang lengkap dan sesuai harinya, dan masuk tepat waktu. Tetapi dalam membuang sampah masih sembarangan.
Dalam lingkungan masyarakat selama ini selalu berbuat baik. Dalam hal keagamaan
Erwin mengikuti TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) setiap hari Selasa dan Jum’at
sore, sehingga cukup mengetahui apa perbuatan yang dilarang dan apa yang harus
dijalankan, namun itu dia hanya sebatas mengetahui saja, pelaksanaanya masih
belum semuanya dilaksanankan
·
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan
perkembangan moral pada diri Erwin dapat dikatakan sesuai dengan teori
perkembangan moral dari para ahli. Ini dikarenakan
1. Peran hukum atau aturan yang jika
dilanggar akan mendapat hukuman
2.
Peran kata hati yang cukup berkembang, misalnya dapat membedakan perbuatan baik
dan buruk
3.
Peran rasa bersalah dan malu jika melakukan tindakan yang menurutnya
salah/buruk
7. Perkembangan Sosial
·
Menurut Para Ahli
Menurut Havighurst :
Anak mampu membina
keakraban dengan orang lain di luar keluarganya.
Menurut Hurlock :
1. Geng anak-anak berfungsi semata-mata sebagai
kelompok bermain dan menyalurkan minat yang cenderung sama
2. Belajar menerima dan melaksanakan tanggung
jawab
Menurut................(tidak
ada nama, dalam makalah):
1. Anak mampu mengembangkan sikap percaya diri
2. Anak belajar mengenal objek-objek, belajar bahasa,
berjalan, mengatasi hambatan, berpakaian dan makan.
3. Anak mampu mengembangkan pemahaman tentang
baik-buruk
4. Anak mampu mengembangkan pemahaman tentang tingkah
laku sosial
5. Anak mulai kurang puas hanya bergaul dengan
keluarga dan ingin memperluasnya dengan anggota masyarakat lain
6. Anak mencari teman sebaya untuk berkelompok dalam
permainan sebaya
7. Kelompok permainan anak terdiri dari jenis kelamin
yang sama serta ada aturan dan pemimpinnya mempunyai keunggulan dibandingkan
dengan anggota kelompok lain
8. Pemilihan teman bukan hanya sekedar teman bermain,
tapi juga berdasarkan kemiripan, kesusuaian minat dan sifat dengan dirinya
9. Anak mulai mencari konsep diri ideal dengan cara
mengagumi tokoh-tokoh yang memilki sifat unggulan
·
Menurut Pengamatan
Hasil pengamatan
pekembangan sosial pada diri Erwin yaitu rasa percaya diri pada dirinya masih
kurang, memiliki kelompok bermain yaitu sepakbola yang kesemuanya berjenis
kelamin laki-laki. Sebagian besar teman bermain di sekolah juga teman bermain
di masyarakat. Dalam hal kepemimpinan masih sangat kurang. Kerja sama dengan
orang lain sudah cukup berkembang ini dapat dilihat dari hobinya sepak bola
yang membutuhkan kerja sama tim. Dalam memberi bantuan pada orang lain/teman
hanya dalam hal tertentu saja, misalnya ketika ada teman yang terjatuh segera
membantu.
·
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
pengamatan dan dibandingkan dengan teori yang dikemukakan oleh para ahli maka
perkembangan sosial Erwin sudah sesuai. Ini dikarenakan:
1. Orang tua
memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain/temannya
2. Orang tua memberikan contoh yang patut
ditiru oleh anaknya
4. Upaya Pengembangan Di Sekolah
1. Perkembangan Fisik
1. Mengadakan program MTAS( Makanan Tambahan Anak
Sekolah)
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan anak secara rutin,
Mengadakan penyuluhan kepada siswa tentang pemenuhan gizi yang seimbang dapat
dilakukan melalui kerjasama dengan pihak Depkes.
3. Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat melalui
penerapan aturan dan disiplin yang jelas, tegas, dan bijaksana disertai dengan
unsur keteladanan dari pihak staf sekolah, khususnya guru.
4. Memberikan pengetahuan tentang pentingya menjaga
kesehatan
5. Adanya kegiatan untuk melatih kelenturan tubuh,
misalnya menari dan senam
6. Mempelajari keterampilan motorik dengan menirukan
atau mengamati keterampilan gerak motorik orang dewasa
7. Melatih anak menggunakan keterampilan tangan,
misalnya melempar serta menangkap bola
8. Melatih anak menggunakan keterampilan kaki seperti
melompat, berlari, memanjat, dan mengendarai sepeda
2. Perkembangan bakat dan Kreativitas
1. Memberi dorongan pada siswa untuk lebih mandiri,
percaya diri dan tidak mudah putus asa
2. Lingkungan kelas/sekolah harus diciptakan
sedemikian rupa sehingga mampu menstimulasi kreativitas siswa
3. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada
siswa untuk menyampaikan ide-ide baru
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mencoba
hal-hal yang baru selama hal itu baik
5. Mengarahkan siswa untuk membuat permainan yang
baru, bentuk keterampilan tangan yang baru.
6. Selama proses pembelajaran, anak perlu sekali
dihadapkan kepada persoalan riil dalam kehidupan sehari-hari.
7. Mencari alternatif pemecahan masalah selain yang
selama ini dikenal, misalnya dalam menyelesaikan soal-soal matematika
8. Pengalaman belajar yang mampu menghantarkan siswa
untuk memecahkan suatu masalah yang
dapat mengarahkan mereka mengidentifikasikan tantangan-tantangan baru.
9. Memupuk siswa untuk memberikan kritik
membangun dan mampu memberikan penilaian terhadap diri-sendiri.
10. Meningkatkan terus bakat dan kreativitas siswa
yang sudah terlihat
3. Perkembangan Emosi
1. Menciptakan hubungan yang harmonis antara guru dan
siswa, antara siswa dengan siswa
2. Mengenali karakteristik siswa
3. Memberikan pelatihan pada siswa untuk berlatih
mengendalikan emosi
4. Kepedulian dan kesadaran akan emosi anak dengan
memupuk empati dalam diri seorang guru, sehingga guru akan benar-benar
menyadari emosi anak sebagaimana dirasakan oleh anak.
5. Menghindari kritik, komentar yang menghina
atau mengolok-olok
6. Menggunakan pujian lebih banyak dengan
memperhatikan sikap positif anak dan tidak hanya melihat kesalahan anak.
7. Membantu siswa untuk menyalurkan emosinya pada
hal-hal yang lebih bermanfaat
8. Melatih siswa cara mengatasi reaksi yang menyertai
emosi
9. Menciptakan lingkungan yang kondusif
4. Perkembangan Intelegensi
1. Mengajar anak tentang pengalaman faktual sesuai
pertanyaan yang diujikan
2. Memberikan bentuk keterampilan memperoleh
informasi
3. Melatih anak untuk berpikir, mengingat, dan
memecahkan masalah
4. Mendorong sikap dan nilai yang mampu memelihara
kinerja dalam menyelesaikan ujian secara sukses
5. Membawa anak kepada objek-objek budaya, ilmu
pengetahuan, dan lain-lainnya yang sejenis.
6. Memberikan kebebasan pada anak untuk berpendapat
7. Menyediakan kelas-kelas yang sesuai dengan
keceradasan anak
5. Perkembangan Bahasa
1. Memperkaya anak dengan berbagai macam pengalaman
dan selanjutnya memperdalam pengalaman tersebut sesuai dengan kemampuannya
2. Mendorong dan merangsang anak untuk mengembangkan
semua kemampuannya
3. Memberikan ganjaran dan pujian terhadap hasil
usaha anak agar anak merasakan mendapat perhatian atas hasil karyanya
4. Membiasakan anak menggunakan bahasa yang baik dan
benar
5. Memberi contoh yang baik pada anak
6. Memberikan motivasi dan melatih anak untuk
berbicara dan membaca
7. Penambahan kosa kata baru.
6. Perkembangan Moral
1. Memberi contoh yang baik bagi siswa
2. Membuat aturan yang harus dipatuhi siswa dengan
tujuan untuk membina kedisiplinan siswa
3. Memperkenalkan norma-norma yang berlaku di
masyarakat
4. Memberi hukuman jika berbuat tidak sesuai dengan
aturan atau norma
5. Memberikan bimbingan agama
6. Memperagakan cara menghormati orang yang lebih tua
7. Membina disiplin agar anak terbimbing menampilkan
pandangan moralnya dalam bentuk tingkah laku nyata.
7. Perkembangan Sosial
1. Menciptakan hubungan yang harmonis antara guru dan
siswa, antara siswa dengan siswa
2. Memberi contoh cara berinteraksi dengan orang lain
3. Mengadakan diskusi kelompok dengan salah satu
siswa sebagai pemimpinnya
4. Meningkatkan rasa saling membantu, saling
pengertian dan menghargai satu sama lain
5. Membantu kemandirian anak melalui kepuasan
bergaul/kepuasan emosional melalui persahabatan dengan teman-teman sebayanya.
6. Memberikan motivasi kepada anak untuk mau
belajar bersosialisasi
7. Membentuk kelompok bermain yang berkembang menjadi
kelompok belajar
8. Melengkapi keterampilan yang dibutuhkan untuk
melakukan aktivitas bermain yang sesuai dengan minat dan keinginan kelompok.
0 Response to "Contoh Observasi Perkembangan Peserta Didik SD"
Post a Comment